webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
321 Chs

Tidak Akan Mengungkit Masa Lalu

Sesuai janjinya tadi siang, kini Satria sudah berada di koridor yang tidak jauh dari kelas Nanda.

Lelaki itu sudah berdiri sejak lima menit yang lalu. Jika dulu ia akan berlari untuk menemui Sheila, tapi kini ia tergesa-gesa untuk menjemput Nanda yang keluar dari kelas.

Tepat ketika Satria melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, Nanda keluar bersama Jessi. Namun Jessi terlihat mengundurkan diri dan berjalan ke arah yang berbeda.

"Jessi mau, ke mana?" tanya Satria, ketika Nanda menghampiri dirinya.

"Dia udah janjian sama, Bayu," jawab Nanda yang tengah memasukkan beberapa buku paket ke dalam tas nya.

"Lha, si bego. Kenapa nggak bareng aja, sama gue? Kan dia mau ketemu Jessi, juga." Satria mencaci maki Bayu, karena keanehan yang dimiliki lelaki itu.

Nanda hanya mengangkat bahu tidak tahu. "Mungkin, mereka ada misi lain, kali. Udah lah... lo nggak usah sensi kayak gitu. Mending sekarang kita pergi, sebelum hujan."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com