webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
321 Chs

Setitik Perhatian

"Mana Ilham?"

Dua gadis yang sudah berdiri di hadapan Arya itu celingukan mencari orang yang ditanyakan oleh sang bos.

"Nggak tahu, Pak. Tadi udah saya sms sebelum ke sini" sahut Vianti yang kembali mengecek status pesan yang dikirim.

"Ke mana, ya? Atau, salah satu dari kalian susulin aja. Soalnya kita sudah harus berangkat"

"Kalau gitu, biar saya susul di kamarnya, Pak"

Arya mengangguk samar. Vianti kembali dan masuk ke dalam lift menuju lantai lima di mana tempat kamar Ilham berada.

Ia pikir di sepanjang koridor akan bertemu dengan Ilham, namun ternyata tidak.

"Pak Ilham. Apa Bapak ada di dalam?" panggil Vianti sembari mengetuk pintu kamarnya.

"Sebentar!"

Karena mendengar ada sahutan dari dalam, Vianti pun dengan setia menunggu Ilham di depan. Ia juga menghubungi Arya untuk memberitahu bahwa mereka akan segera ke sana.

Pintu pun terbuka. Vianti langsung berbalik. "Udah siap, Pak?"

"Ayo!"

"Tunggu, Pak!"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com