"Mana Ilham?"
Dua gadis yang sudah berdiri di hadapan Arya itu celingukan mencari orang yang ditanyakan oleh sang bos.
"Nggak tahu, Pak. Tadi udah saya sms sebelum ke sini" sahut Vianti yang kembali mengecek status pesan yang dikirim.
"Ke mana, ya? Atau, salah satu dari kalian susulin aja. Soalnya kita sudah harus berangkat"
"Kalau gitu, biar saya susul di kamarnya, Pak"
Arya mengangguk samar. Vianti kembali dan masuk ke dalam lift menuju lantai lima di mana tempat kamar Ilham berada.
Ia pikir di sepanjang koridor akan bertemu dengan Ilham, namun ternyata tidak.
"Pak Ilham. Apa Bapak ada di dalam?" panggil Vianti sembari mengetuk pintu kamarnya.
"Sebentar!"
Karena mendengar ada sahutan dari dalam, Vianti pun dengan setia menunggu Ilham di depan. Ia juga menghubungi Arya untuk memberitahu bahwa mereka akan segera ke sana.
Pintu pun terbuka. Vianti langsung berbalik. "Udah siap, Pak?"
"Ayo!"
"Tunggu, Pak!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com