Irona kini telah memulai kehidupan baru bersama dengan bayi yang berada di dalam perutnya.
Keputusannya untuk keluar dari rumah Aksa membuat Irona harus mengatur segala rencana agar bisa bertahan hidup.
Meski saldo di dalam kartu yang diberikan Aksa terus bertambah, tapi Irona masih enggan untuk menggunakannya jika bukan dalam hal mendesak.
"Neng, sebenernya Neng berasal dari mana?"
"Saya dari Bandung, Bu" Jawab Irona sembari tersenyum.
"Oh ... Terus ke sini mau nyari kerja?"
Irona hanya mengangguk samar sambil tersenyum. Ia tidak mungkin mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya.
Apalagi sampai mengatakan bahwa ia adalah menantu dari putra tunggal keluarga Aksadana.
"Bu, saya mau tanya. Di sekitar sini ada lowongan pekerjaan enggak, ya?"
"Emangnya si Neng lulusan apa?"
"SMA, Bu" Cicit Irona sedikit malu.
"Kalau cuma ijazah SMA susah, Neng. Soalnya di sini kebanyakan kantor-kantor besar. Jadi nyarinya karyawan yang punya gelar semua"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com