webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
321 Chs

Cemburu

Sudah dua puluh menit sejak kejadian tadi. Namun Sheila masih enggan untuk buka suara. Gadis itu masih terdiam, bahkan tidak menoleh ke arah Ilham sedikit pun.

"Sayang, kamu masih marah, ya?" tanya Ilham, untuk kesekian kalinya.

"Maafin aku, Sayang. Aku juga nggak tahu, kalau cewek yang hampir kita tabrak itu adalah Sisil."

"Tapi pas kamu tahu, kenapa kelihatan akrab, banget? Kamu masih sayang sama, dia?"

Ilham menggeleng cepat dengan ekspresi wajah cemas. "Aku udah nggak ada perasaan apa-apa lagi sama dia, Sayang. Yang aku sayang sekarang itu, ya cuma kamu. Nggak ada yang lain."

"Bohong! Kamu keliatan akrab banget sama dia. Terus yang aku liat, kamu kayak kangen gitu."

"Ya ampun... aku sama sekali nggak gitu, Sayang. Aku udah lupain, semua mantan-mantan aku. Lagian kita juga udah, tunangan."

"Jadi, kalau kita belum tunangan, kamu mau balikan lagi sama Sisil?"

"Nggak, Sayang. Bukan gitu maksud, aku."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com