Sejak menempati rumah baru, Aila mulai bisa berpikir dengan lebih tenang. Hampir setiap hari Sandro sekarang berada di dekatnya.
Sebenarnya Aila tengah mencurigai sesuatu. Sesuatu yang belum diyakini kebenarannya.
Aila takut semua yang tengah dirasakannya baru sebatas halusinasi. Harga diri dan kepercayaan orang lain kepadanya seperti dipertaruhkan.
Itulah kenapa Aila lebih memilih berahasia dulu sampai ada waktu yang tepat untuk mengatakannya.
Untuk sementara waktu biar lah dia sendiri yang menikmati segala perubahan itu.
"Aku tiba-tiba pingin sayur asem." Sandro berkata sembari mengganti pakaiannya dengan piyama.
"Sayur asem?"
"Iya."
"Tapi tidak malam ini, kan?"
"Maunya sih, malam ini."
Sandro menghempaskan tubuh ke ranjang, Aila pun mengikutinya. Seharian tak bertemu, membuat dia jadi begitu rindu.
Apalagi beberapa hari sebelumnya Sandro mulai aktif kembali mengelola pusat kebugaran miliknya di kota dingin.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com