webnovel

SHE

Aira memutuskan untuk meninggalkan Jake yang ketahuan selingkuh dengan wanita lain di dalam ruang kerjanya. Gadis itu begitu kecewa hingga nyaris mencelakai dirinya sendiri. Bagi Hendri ini adalah yang kedua kalinya dia menyaksikan seorang wanita cantik, pintar dan kaya terpuruk karena mencintai lelaki yang salah. Kondisi Aira mengingatkan lelaki itu pada seorang wanita bernama Hana Aura yang juga mengalami kondisi sama parahnya dengan yang dialami AIra. Semua berawal dari kesalahan Hana yang telah salah melangkah. Wanita itu terjebak romansa cinta dunia maya, sehingga jatuh kepelukan seorang penulis onlen di sebuah platfrom. Mereka melakukan hubungan terlarang, padahal keduanya sama-sama masih memiliki pasangan yang tak memikili cacat dan kekurangan apa pun. Baik dari segi harta, ketampanan dan kasih sayang. Hana hamil, dia melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik dan begitu mirip dengan pacar dunia mayanya. Wanita itu merasa sangat berdosa. Belum lagi rasa bersalahnya hilang, suami yang sekian lama dibohonginya itu meninggal karena kecelakaan. Rasa berdosa yang teramat sangat membuat jiwanya goncang. Hana sampai harus menjalani perawatan kejiwaan karena tak sanggup menanggung dosa cinta yang telah mengacaukan hidupnya. Bagaimana nasib Aira selanjutnya? ikuti saja ceritanya ya Beb. ~ Love RiezKitt ~

RiezKitt · Urbain
Pas assez d’évaluations
333 Chs

CACAT BAWAAN LAHIR

"SAYA, Suster," jawabnya.

"Pasien butuh bantuan empat kantong darah golongan B, silahkan Bapak ke PMI sekarang. Kami menunggu."

"Baik, Suster." Walau menyanggupi, sebenarnya Sandro bingung apa yang harus dilakukannya.

Dia tahu dia harus mencari empat kantong darah, tapi ..., dimana letak ruangan PMI...?

Seumur-umur, baru kali ini Sandro mendatangi rumah sakit. Lelaki muda itu benar-benar buta dengan peta lokasi bagian per bagian dari bagunannya yang begitu luas.

"Ruang PMI sebelah mana, Pak?" tanya Sandro pada seorang lelaki yang kebetulan sedang duduk termenung di sisi trotoar.

Sepertinya dia petugas cleaning service di rumah sakit itu. Lelaki yang ditanya Sandro mendongakkan kepala.

"Terus saja di lorong itu nanti pas mentok, belok ke kiri,"katanya dengan suara lesu.

"Terima kasih, Pak." Sandro sangat terbantu dengan keterangan yang diberikan lelaki tua.

Dengan bergegas Sandro berjalan sesuai petunjuk yang diberikan kepadanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com