Rachel melompat dari bingkai jendela ruangan kosong dimana dia duduk beberapa saat untuk menenangkan diri.
Dalam hal ini dia mengakui yang bersalah itu adalah dirinya. Rachel bukan gadis picik, di tau kalau kali ini dialah yang membuat masalah.
"Maafin gue," katanya sambil mengulurkan tangan kepada Aira.
"Apa?" batin Aira awalnya tak menerima.
Namun, mengingat sekian waktu yang pernah dilewatinya bersama gadis itu, akhirnya hati Aira pun melembut.
"Gue nggak tau apa masalah lu, Sel. Tapi untuk semua yang pernah kita jalani berdua, gue maafin lu," katanya.
"Sintia, gue juga minta maaf ke elu." kembali Rachel mengulurkan tangannya.
"Dah nggak usah pakai didramatisir lagi, deh." Antonio mendekati ketiga gadis itu.
"Gue senang banget karena kalian semua 'dah baikan lagi,' kata Antonio yang sedari tadi hanya duduk melihat Rachel masuk ke dalam kelas. Dia sepertinya mencoba menengahi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com