webnovel

Tak merasa sendiri

Selesai mengaduk kopi yang baru saja diseduh, Dini meletakkannya di meja makan. Dua helai roti selai pun sudah tersaji di sebuah piring datar berwarna putih. Diliriknya arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangan kiri, sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Setidaknya masih ada setengah jam yang bisa ia gunakan untuk sarapan selagi dalam perjalanan menuju tempat kerja.

"Aku berangkat dulu ya, Mas. Sarapan sudah kusiapkan!" serunya, lalu meraih tas di ujung meja dan bergegas meninggalkan meja makan.

"Tunggu sebentar!" sahut Reno dari dalam kamar.

Langkah kaki Dini terhenti, lalu menoleh ke arah sang suami yang ternyata telah berpakaian rapi dan siap untuk pergi bekerja.

"Sekalian saja, nanti aku antar ke toko tempatmu bekerja," ucap pria itu, sembari berjalan ke meja makan dan menyeruput kopi hitam yang masih panas itu dengan perlahan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com