Nirmala hampir tertawa mendengarnya
"Baiklah!" Nirmala tersenyum.
Ferdy mau berkebun sudah baik.
"Nirmala... Aku tidak punya kendaraan... Bisakah sepeda motor Jaka ku gunakan!"
"Silahkan!"
Ferdy masih tidak bergerak dari kursinya.
Pria itu menatap wajah Nirmala dengan ragu-ragu.
"Nirmala...bolehkah Aku meminta gajiku duluan... Soalnya sekarang ini...aku...aku tidak punya penghasilan!"
"Ferdy!" Bentak Nirmala, marah.
Ferdy ketakutan.
"Jangan nakutin gitu dong!'
"Kamu gak berubah, gak bisa apa kamu gak nyusahin orang!" Nirmala kesal.
"Jangan emosi gitu dong! Kan kita bisa saling bantu!"
"Saling bantu gimana?"
"Iya...aku kan bantuin jagain rumahmu, kebun mu, kucingmu...itu kan perlu biaya, dana pemeliharaan, makan kucing, nah wajar kan kalo aku dapat biaya untuk keperluan di sana untuk biaya makan, minum, rokok bensin..." Ferdy tidak malu mengajukan anggaran.
"Bikin rincian!"
"Betulan! Sip sip sip!oke oke!" Ferdy pergi langsung senang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com