"Nona Karina Scorgia."
"Hm?"
Mendadak, entah dari mana asalnya, alarm tanda bahaya pada dirinya perlahan-lahan berdering. Insting yang telah dilatih oleh keluarga besarnya mendadak berguna disaat-saat seperti ini.
Seingatnya, dia tidak berkenalan dengan siapapun dalam pesta ini. Selama beberapa jam ini, Karina lebih banyak menghabiskan waktunya berbincang bersama dengan teman satu kampusnya dan Freddie. Ia juga telah mempraktikan ilmu agar tidak terlalu menonjol di antara teman-temannya. Hal itu sengaja dia lakukan agar tidak ternotice orang-orang jahat.
Mata Karina melirik ke arah pintu lift, beruntungnya bahan yang digunakan pada pintu lift memantulkan cahaya. Dilihatnya salah seorang pria yang ada tepat di belakangnya, pria itu terlihat merogoh saku celananya, sedangnya satu pria yang ada di belakangnya terlihat sedang mengamatinya. Sementara satu pria yang ada di sebelahnya, menyadari penglihatan gadis itu dari pantulan pintu lift.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com