Tidak ada yang terjadi untuk beberapa detik berikutnya. Benjamin yang ada di antara mereka hanya bisa menyaksikan ketegangan itu. Masih dengan susah payah dia menelan ludahnya. Takut jika nantinya dia yang akan dipukul ataupun dibunuh. Mata Benjamin melirik bergantian, menatap apa yang akan dilakukan oleh kedua orang yang memiliki kekuatan besar itu.
Tak lama kemudian, Peter menggerakan tangannya, mengambil sebuah pistol dari dalam longcoatnya dan menodongkannya ke arah Leo. Sementara itu, Nero yang sedari tadi terdiam mengeluarkan pisau kecilnya dan balik menodong tepat ke lehernya.
Kejadiannya sangat cepat, terlalu cepat hingga membuat jantung Benjamin seolah-olah akan keluar dari kerangka tubuhnya. Tidak ada tindakan berikutnya, keduanya saling melempar tatapan tajam dan penuh dengan kebencian.
"Berhenti bermain-main dengan kami, Peter." Kata Leo dengan nada dinginnya. "Kau tahu bagaimana cara kerja pisau itu jika ditangan saudara kembarku."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com