Pagi itu seperti biasa, Angela menyisir rambut panjangnya di depan cermin meja riasnya. Semenjak kedatangannya ke kamar ini, wanita itu benar-benar tidak pernah memiliki kegiatan yang pasti. Penjagaan kamarnya terlalu ketat, dia tidak dibolehkan keluar. Alhasil dia menganggur.
Wanita berambut merah itu mengisi hari-harinya dengan meratapi kaos kaki putranya, terkadang duduk melamun menatap langit-langit, apabila hari hujan Angela akan duduk di dekat jendela sembari terus menatap keluar jendela.
Menurut para pelayan, dia melakukannya setiap hari tanpa henti dan terkesan tidak ada bosannya. Tapi wanita cantik itu tidak pernah mengambil pusing, seolah-olah hanyalah angin lewat, Angela tidak menggubrisnya sama sekali.
Angela akan tetap terus berada di tempatnya hingga tiba saatnya dia menerima camilan di jam sepuluh pagi, makan siang dan minum obat. Terkadang pelayan juga menemukannya tidak memakan jatah makanannya dan malah tertidur di ranjangnya dengan keadaan habis menangis.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com