Hari-hari sesudahnya, Anita terus merasa tersiksa oleh ribuan kepingan ingatan yang perlahan menampilkan peristiwa malam panasnya bersama Chen kala itu. memorynya datang silih berganti, seolah memaksanya untuk menginggat setiap sentuhan dan cumbuan intim Chen padanya, Anita memejamkan matanya erat, ia benar-benar ingin mengubur dalam-dalam memory itu. yang dengan sekuat tenaga ia sangkal kebenarannya. ia sangat membenci dirinya yang bernafas terengah-engah, dan membalas setiap tautan lidah Chen penuh gairah.
Anita menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan diri, ia melihat kearah sekitarnya, semua rekan-rekan kerjanya tampak masih sibuk bergelut dengan kesibukan mereka masing-masing.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com