Tatapan Nio terlihat sangat menakutkan sehingga membuat Allena kesulitan menelan air liurnya.
Tak lama, Nio menarik Allena menuju rumah. Keduanya masuk ke dalam rumah dan hanya saling diam. Namun, Nio tak berhenti menarik Allena menaiki anak tangga, langkahnya juga terlalu terburu-buru membuat Allena merasa kesulitan mengimbangi langkah Nio. Dia juga masih memakai sepatu hak tingginya, dan dia dipaksa harus menaiki anak tangga sebanyak itu.
Begitu sampai di depan kamar, Nio menendang pintu sehingga pintu itu mengalami kerusakan karena dibuka secara paksa.
Nio menyeret Allena ke kamar dan melepaskan Allena. Dia melihat amplop cokelat itu dan mengambil bolpoint. Dia membawa bolpoint itu pada Allena dan melemparkannya ke dada Allena.
"Tanda tangani itu sekarang, dan jangan mempersulitku!" geram Nio.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com