Di sepanjang jalan, sepasang kakak-adik itu berjalan beriringan, satu didepan satu dibelakang. Sambil membawa kantong besar berisi belanjaan, mereka tak ubahnya seperti seorang biksu yang turun gunung untuk membawa air di zaman dahulu.
Orang yang lewat semua tampak bingung dengan mereka, tetapi kakak-adik itu tampaknya tak menggubris dan tetap meneruskan jalan mereka. Penampilan mereka tetap terlihat elegan kontras dengan bawaan mereka membuat orang ingin tertawa terbahak-bahak!
Setelah sampai di rumah, Lu An langsung memakai celemek dan memasak.
Kakak keempat sebenarnya ingin membantu, tapi dia diusir keluar dapur oleh adik perempuannya itu.
Dia memang benar-benar tidak tahu banyak tentang masalah di dapur. Dulu dia biasa hanya berjongkok di samping Kakak Kedua untuk membantu membuat api di tungku ketika mereka masih kecil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com