"D-dia... D-dia..." Perempuan itu sampai tergagap saking terkejutnya.
Biru meminta Sania untuk diam di tempatnya. Dia mengambil pistol di saku jasnya, menelusuri lorong di lantai 9 dengan cepat. Ia lalu kembali ke lorong saat tak menemukan keberadaan seseorang. Ia bergerak untuk mendekati orang itu, ia memeriksa denyut nadinya. "Sial," makinya kemudian. Biru mengambil ponselnya lalu menghubungi orang orang di markas. "Kirim tim forensik ke apartemen Kalibata. Aku menemukan mayat seseorang," ujarnya menatap ngeri manusia tak bernyawa di hadapannya.
"D-dia... meninggal," gumam Sania menatap ngeri, antara percaya dan tak percaya.
*********
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com