webnovel

Series Wedding #2 [CEO SCANDAL'S : Married With Benefit]

Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] Banyak hal hal yang tak terduga dalam cerita ini, menggabungkan berbagai macam genre seperti romance, comedy, action, drama dan masih banyak lagi. Tak cukup membaca satu bab saja, kalian akan dibawa pada bab bab selanjutnya dan terhanyut dalam kisa ini. SERIES WEDDING ini merupakan buku kedua setelah kisah orangtua Kalan dalam judul Not a Classic Wedding. Jadi kalau penasaran sama kisah mereka, langsung baca saja bukunya... See you, semoga kalian semua terhibur dengan cerita saya ini... ___________________________________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding

seinseinaa · Urbain
Pas assez d’évaluations
198 Chs

65. Tattoo

Huft.

Lona kembali menghela nafas, ini sudah hari ke lima sejak Kalan memberinya tugas sebagai seorang mata mata di lingkungan ini. Namun sampai detik ini tidak ada yang bisa ia laporkan karena memang tidak ada pergerakan yang mencurigakan, orang orang yang mencurigakan atau orang orang yang mungkin mencurigakan.

Lagipula kalau difikir fikir, selama kurang lebih 3 tahun tinggal di tempat ini, orang orang di sini sangat baik baik. Jadi mana mungkin kalau salah satu dari mereka adalah anggota teroris.

"Huft." Lona kembali menghela nafas lelah.

"Berapa kali kau akan menghela nafas?" tanya Biru menegur perempuan yang merebahkan kepalanya di meja depan supermarket.

Lona mendongak, lalu menatap pria itu tanpa minat. "Tidak ada hasil. Lebih baik kau pulang saja," ujarnya tak acuh.

"Aku tahu," jawab Biru lalu dengan santainya ia duduk di hadapan Lona.

"Lalu kenapa masih datang ke sini?" tanya Lona menegakkan tubuhnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com