webnovel

SEPTEMBER

September adalah nama komunitas. Mereka bergerak di bidang pendidikan khusus dan memilih anak-anak berkemampuan luar biasa di masa depan. Suatu ketika Sarah Jekkal salah seorang anggotanya harus membawa keluar sebuah keluarga yang anaknya dianggap berbahaya bagi masa depan.

gunawan_suryana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
1 Chs

Terbangkan aku ke Bulan

Tidak, biasanya hanya satu orang. Hari ini dua, tiga kadang bahkan sampai sepuluh datang dengan cara yang sama.

Mereka datang memintanya untuk segera sebelum terlambat. Pada akhirnya ia menyerah, di empat hari kemudian, orang-orang itu takpernah berhenti berdatangan dan berharap.

"Anak anda adalah manusia spesial. Jika anda tetap bersikeras menganggapnya 'normal' kejadian yang setiap hari dia alami dan menggegerkan kota selama ini akan terjadi lebih dari kejadian-kejadian itu." Sarah berkata dengan senyuman dan wajah tetap dingin tanpa ekspresi bahwa ia sedang memaksa pria itu untuk menyetujui permintaannya. Perempuan itu satu orang yang diterimanya untuk hal yang bisa meyakinkannya mengenai siapa anak kandungnya.

Risdiansyah takmenjawab. Wajahnya pucat dan ragu. Ia berharap semuanya bisa menjadi persoalan yang mudah diselesaikan.

Kartu nama bertuliskan SEPTEMBER berwarna dasar hitam dengan ketikan tercetak huruf-huruf berwarna putih ditinggalkan di meja kerjanya. Perempuan itu berkata lagi sebeluk pergi. "Kamu tidak akan bisa melindunginya di tempat ini. Kekuatan luar biasa itu harus tetap terjaga kerahasiaannya."

Harapan mereka ialah suatu hari tidak ada lagi orang seperti Tartarium Damrix yang berambisi menguasai dunia dengan cara kejam. Sarah mengatakan, seorang pria bernama Damrix terlambat diantisipasi dan dari sejarah yang mencatat Damrix takbisa dikalahkan sampai SEPTEMBER berdiri menghadapinya.

Sarah Jekkal menceritakan kisah Tartarium Damrix pada Risdiansyah. Pria yang nyaris membuat kacau alam para dewa. Kekuasaannya di dunia dengan berbagai cara yang halus dan kasar membuatnya serasa ingin bersanding bersama permaisuri Oytipath yang bernama Natania Pietrpin. Karena gara-gara Damrix, Oytipath yang kemudian turun sesekali menjelma Farh Garanh memaksa Damrix melupakan istrinya.

Setidaknya seperti yang diceritakan padanya sebatas itu. Oytipath adalah panglima sekaligus raja para dewa di Olimph. Ia takrela permaisurinya yang saat itu turun ke Bumi melihat-lihat keadaan digoda. Damrix berusaha membujuk Natania untuk tinggal di Bumi dan menjadi istrinya.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan Oytipath. Damrix kalah dan dia dikurung di Kotak Nanodigo. Hanya saja kemudian kotak itu rusak dan Damrix dibawa ke Karkar untuk menjalani hukumannya. Oytipath membawa sendiri Damrix menghadap Hakim Langit." Sahut Sarah. Risdiansyah mengusap mukanya, rasa takpercaya terbit di dirinya. Sarah datang hanya untuk membawa pergi anaknya tapi ia merasa ragu meski perempuan berpakaian berwarna keemasan itu banyak bercerita hal yang takbisa meyakinkannya.

Istrinya Lula mendengar cerita tamu yang beberapa hari, bulan dan tahun ini selalu datang hanya untuk bertemu dan melihat keadaan anaknya.

Mereka datang dan pada intinya mereka tidak mau lagi dunia diteror oleh makhluk berperilaku seperti Damrix. Tidak ada pada masanya, ketika Damrix lahir akan menjadi mimpi buruk dan agen-agen khusus SEPTEMBER harus selalu menjadi yang terdepan dalam melakukan pencegahan.

Damrix tidak dapat dilawan selama setengah abad sampai Oytipath muncul membantu. Raja para dewa turun tangan karena keinginan Damrix saat melihat Natania Pietrpin yang lebih dulu hadir di Bumi untuk melihat penderitaan manusia akibat tindak tanduk Damrix.

Perempuan itu berkata lagi, "kisah itu takperlu jadi pikiranmu. Aku tidak akan memaksa anakmu untuk apa yang aku minta. Kita tidak dapat meramal dan memastikan masa yang akan datang seperti apa."

Risdiansyah menjelaskan bahwa ia bukan orang percaya akan para dewa. Di kota ini, di negeri ini ia hanya pendatang yang berusaha untuk mencari kehidupan.

"Rumah kami didasarkan pada satu. Maaf jika kami menolak. Masa depan bergantung pada perilaku dan cara kami mengelolanya. Anakku itu tanggung jawab aku sendiri karena dari mana dia berasal. Mengenai masa depan, apapun yang terjadi pikiran positif itu yang utama. Rumah ini harus tetap berhaluan yang Tuhan kami tegaskan." Sahut Risdiansyah.

Sarah memandang keluar. Orang-orang menunggu keputusan. Kaum pendatang seperti Risdiansyah tidak pernah menjadi masalah. Tapi ketika marak para peramal dari setiap pemuja Oytipath dan kembalinya kegelapan yang dulu pernah menguasai negeri ini.

Kekuatan itu akan selalu ada. SEPTEMBER adalah bagian terdepan untuk ancang-ancang penanganan masalah ini. Sebagian besar adalah mereka yang tidak percaya para dewa atau kekuasaan yang maha kuasa. Hidup mereka pada masa lalu adalah yang tertindas bahkan di antara mereka ada yang ditindas oleh dewa sendiri yang dianggap sesama dewa adalah sosok sewenang-wenang yang bertabiat sangat buruk dalam memperlakukan makhluk lain.