webnovel

Senyum untuk Pihu

Kehidupan memang tidak selalu bisa di rencanakan. seindah apapun mimpi yang ingin kalian tuntaskan, sehebat apapun rencana yang kalian lukiskan, tetap tidak akan tersentuh ketika dunia sendiri yang menginginkan mu runtuh. Bukan lagi perihal duka dan lara, tangis dan kecewa, atau antara sendu dan nestapa.Tapi seorang gadis kecil, yang di paksa dewasa, di tuntut untuk selalu mengerti luka. kehidupan ini membuatnya berfikir, di dunia hanya ada derita, lara. Karena barang setitik pun bahagia tak pernah ia temukan, sekalipun tidak. Namun, gadis kecil nan polos itu hanya tersenyum menghadapinya, dengan tulus dia bernyanyi di alunan luka.

Hilall_Azizah · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
152 Chs

menjenguk Ummi

"Astagfirullah hal adzim," lirihnya pelan sembari mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia tampak termenung sebentar, menatap sekitar kemudian bangkit dan membawa ranselnya untuk segera turun.

Namun setelah turun Ia tak segera mencari kendaraan untuk pulang dan kembali ke rumahnya, Ia malah duduk pada sebuah kursi kayu yang sudah renta di pojokan. Benaknya masih melayang, mengingat apa yang baru saja di mimpikan nya. Mengapa setelah sekian lama Ia malah memimpikan hal menyakitkan semacam itu, apa maksud dari semuanya?

"Ya Allah, apa saya akan mampu menahannya? Gejolak rasa ini memang tak pernah padam atau sirna, saya fikir dengan pergi dan berkelana akan mampu membuat saya melupakan cinta yang penuh luka ini namun ternyata tidak," lirihnya dalam hati, padangan nya lurus menatap keramaian di depan sana namun tetap tak mampu membuat hatinya merasa ramai, jangankan ramai sekalipun hatinya kini malah begitu sunyi sekali meski di tengah keriuhan ini.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com