Dalam kegelapan, Gu Xiaoran hanya bisa melihat kontur wajah Mo Qing yang kurus serta matanya yang dalam. Meskipun Gu Xiaoran tidak bisa melihat Mo Qing dengan jelas, namun dia tetap bisa merasakan adanya api yang berkobar di matanya.
Malam sangat sunyi, sangat sunyi hingga hanya terdengar suara napas yang mendesah. Gu Xiaoran seolah-olah merasa susah untuk bernapas dan jantungnya berdebar tak karuan.
Gu Xiaoran ingin mendorong Mo Qing supaya menjauh darinya, namun ketika dia ingin mengeluarkan tenaga untuk mendorongnya, Mo Qing malah menekannya dengan lebih kuat. Seluruh punggung Gu Xiaoran menempel pada dinding yang dingin. Tubuh Mo Qing yang kekar menempel pada dada Gu Xiaoran terasa panas bagai arang yang membara.
Badan Gu Xiaoran terasa panas dingin!
Tiba-tiba ponselnya berdering. Gu Xiaoran tiba-tiba baru ingat bahwa saat ini Gu Tianlei sedang menunggu kabar darinya, dan dia benar-benar lupa hal ini semua itu karena Mo Qing.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com