webnovel

MENCEKAM (2)

"Emang jam segini mas ada temennya yang di kantor mbak?" tanya pria itu tak kunjung pergi.

Deg....

Vivi tidak tahu harus menjawab apa. ia sangat yakin bahwa di lanai itu sudah tidak ada siapapun kecuali dirinya. Namun, ia tidak ingin pria itu mengetahuinya.

"Ada kok pak. Tadi dia lembur bareng saya"

"Please, Zidan. Lo masih ada di sini, kan? Lo nggak mungkin ninggalin gue sendiri kan?" batin Vivi. Karena siapa lagi teman yang ia temui terakhir kali kalau bukan Zidan. Pria di depan Vivi itu terkekeh pelan. Senyum seringainya semakin menakutkan.

"Saya tadi lihat, nggak ada siapapun kok mbak". Lagi-lagi, Vivi di buat berdegup kencang saking takutnya oleh ucapan dan jawaban pria itu.

"Mbak mau tetap di sini, sendirian?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com