Situasi itu memicu kehebohan orang-orang. Beberapa orang tampak menangis, sementara sebagian besar sudah berlutut.
"Dewa, tolong selamatkan kami!"
"Kumohon tolong selamatkan dunia Shura!"
Banyak orang lain yang meneriakkan harapan serupa. Orang-orang yang bersembunyi di dalam rumah mereka juga muncul dan memohon kepada penyelamat mereka! Dalam seruan mereka yang berulang-ulang, semakin banyak orang mulai menangis. Bahkan, suara mereka begitu menyatu menjadi tangisan yang bergema seperti gelombang di seluruh kota.
"Hanya kalian yang bisa menyelamatkan diri kalian sendiri." Sebuah suara sepertinya datang dari patung itu. Dewa yang mereka sembah telah merespons! Keheningan menyelimuti di sekitar saat orang-orang menatap patung itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com