Setelah melewati neraka kecanggungan antara aku dan Ayanokouji. akhirnya bus sampai juga di depan sekolah.
Aku dan Ayanokouji turun bersamaan dari bus dan melangkah ke depan gerbang sekolah.
Aku berhenti di depan gerbang yang terbuat dari batu alam.
"Haaahh....., mendadak aku merasa ingin pulang saja"
melihat para siswa masuk melalui gerbang itu , aku menghela nafas ingin pulang.
Karena aku tau tempat macam apa sekolah ini. Ini seperti lembaga penelitian besar untuk mencari serta mengembangkan kualitas kualitas siswa yang belum terungkap.
Ketika akan melanjutkan berjalan memasuki gerbang sekolah, terdengar suara gadis yang menyuruh untuk berhenti.
"Tunggu sebentar."
secara kebetulan aku dan Ayanokouji pun berhenti dan berbarengan menoleh ke arah gadis itu. yang ternyata adalah Horikita Suzune.
Melihat kami yang menoleh berbarengan, Horikita langsung berkata,
" Bukan, kamu yang ku panggil, melainkan orang ini saja."
Horikita mengatakan itu sambil menunjuk ke arah Ayanokouji.
"Oh, kalau begitu aku akan pergi dulu. Oke Ayanokouji, aku akan pergi duluan. sampai jumpa lagi nanti di sekolah."
aku pun buru buru kabur meninggalkan Ayanokouji dengan Horikita.
"Sekolah ini sungguh sangat besar ya..., kalau tidak salah di LN dikatakan bahwa luasnya sekitar 600.000 meter persegi."
Melihat ke sekelilingnya, dimana terlihat banyak fasilitas fasilitas yang bisa dikatakan seperti sebuah kota kecil. Pasti dibutuhkan anggaran yang besar untuk mempertahankan sekolah ini.
"Memang sangat cocok sebagai Sekolah yang dikendalikan dibawah pengawasan Pemerintah Jepang langsung."
Aku yang terkagum kagum dengan sekolah ini, diarahkan untuk menuju ke aula oleh para staff menghadiri upacara masuk.
Di dalam Aula sudah banyak berkumpul siswa siswa. aku ikut berbaris di salah satu barisan siswa lainnya. melihat sekeliling, aku menemukan banyak karakter-karakter penting di series Classroom of the Elite. contohnya, Ryueen, Arisu, dan juga Ichinose.
Aku juga menemukan Ayanokouji dan Horikita yang sudah ikut berbaris.
Sejujurnya mendengarkan pidato dari Kepala Sekolah sangat membosankan sehingga, sebagian besar siswa lainnya juga tidak mendengarkan isi pidato tersebut. jadi kita skip saja.
Sampai akhirnya Kepala Sekolah selesai memberikan pidato dan dilanjutkan oleh seorang staff yang maju keatas podium.
"Untuk Siswa yang baru, kami akan membagi anda menjadi empat kelas terdiri dari 40 orang siswa dalam satu kelas. Harap diingat segera kami akan membagikan anda sebuah amplop yang berisi pemberitahuan dimana kelas anda berada."
Setelah itu para staff mulai membagi amplop tesebut sesuai dengan nama kami.
Aku yang beharap harap cemas, membuka amplop itu dengan tangan gemetar.
"Semoga bukan kelas C atau D..., Semoga bukan kelas C atau D..., Semoga...."
Amplop pun terbuka, dan dengan perlahan membuka kertas tersebut yang isinya....
[Kazuki Arata, Kelas 1-D]
"Ahhh....F*."