webnovel

SELAKSA CINTA UNTUK BIDADARI

Ini karya romance religi perdanaku, ya?sebenarnya sudah lama aku tulis. Tapi, hanya kuterbitkan secara online di beberapa episode saja. Di novel ini, aku menulis kisah seorang gadis shalihah bernama Arsyla yang hidup dalam kalangan keluarga religius. Seperti halnya gadis normal lainnya, Arsyla juga merasakan yang namanya cinta pada lawan jenisn. Tapi, dia memilih tetap diam dan memendam perasaannya pada pria tersebut, dan dengan rela melepaskannya demi rasa cintanya pada robb serta agamanya. Karena, pria itu beragama kristen. Arsyla tak peduli, meskipun Jordan sudah berkali-kali mengatakan padanya mau memeluk islam dan menjadi mualaf selama Arsyla mau menikah dengannya. Tapi, Arsyla tetap bersikeras mengatakan tidak. Gadis itu tak rela agamanya dibuat mainan. Dipeluk hanya demi mendapatkannya. Kelak, jika rasa cintanya sudah memudar, kemungkinan besar Jordan akan kembali pada agamanya yang dulu. Hingga akhirnya, Arsyla dojodohkan dengan seorsng TNI pilihan kyai pengasuh ponpes tempat dia menimba san mendalami ilmu agama. Mereka pun menikah dan memiliki anak. Di sisi lain, Jordan telah memutuskan memeluk islam bukan karena cinta pertamanya. Tapi, dari islam ia merasa hatinya tenang dan hidupnya damai. Maka, ia memutuskan mencari seorang kyai yang bisa mengislamkan dirinya dan memberi arahan serta bimbingan bagaimana agar bisa menjadi seorang muslim yang baik. Hingga suatu hati, tanpa sengaja Asyla kembali dipertemukan dengan Jordan di sebuah tempat yang sangat tak terduga. Saat itu Arsyla mengantarkan putra dari pernikahannya bersama Fikri sang TNI ke madrasah. Ia melihat sosok yang tak asing di matanya. Tapi, pakaiannya terlihat beda. Arsyla terkejut ketika putranya mengatakan kalau dia adalah ustadz nya, yang tak lain, dulu dia teman sejak SMA nya, Jordan. Bagaimana bisa? Sementara status Asyla sendiri kini adalah seorang janda. Karena, Fikri sang suamai telah gugur di medan prang.

All1110 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
293 Chs

TANDA TANYA

Pukul satu dini hari, Rayan tiba di rumah. Berfikir kalau Mungkin istrinya sudah tidur. Tapi, ternyata tidak. Dia masih terjaga dan menunggunya di ruang tamu.

"Sudah pulang, kamu Mas?" tanya Arsyla.

"Kamu belum tidur, Dek?" tanya pria itu. Kemudian meletakkan helm di atas lemari kayu berwarna coklat tua, dan menghampiri istrinya.

"Memangnya, meninggal jam berapa?" tanya Arsyla.

"Tadi setelah magrib katanya. Karena anak dan keluarnya juga sudah berkumpul, jadi pemakaman tidak ditunda lagi."

Arsyla tidak menjawab lagi. Dia langsung memberikan handuk dan pakaian ganti untuk suaminya. "Cepat mandi dan istirahat. Jangan sampai besok bangun kesiangan," jawab wanita itu sambil tersenyum. Kemudian, ia menuju dapur saat suaminya pergi ke kamar mandi.

Usai mandi, Rayan mendapati istrinya duduk di meja makan dengan sebuah mug putih yang masih mengepulkan asan di permukaannya.

"Kok belum tidur?" tanya Rayan lagi dengan suaranya yang selalu lemah lembut dan penuh kasih sayang.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com