Bella mencoba melihat langit malam yang dipimpin bulan purnama saat ini, indah dan terang. Bulan purnama itulah sebagai jembatan membawa dirinya ke tempat yang jauh, Magic School adalah tempat yang akan ia kunjungi bersama kedua saudara Bil, ia terpaksa menunggu di atas apartemen sampai kedua Pria itu selesai berkemas.
5 menit menunggu mereka pun datang, Bella sangat terkejut sampai tas jingjingnya terlepas dari genggaman tangannya, entah kenapa sendi-sendi pada pegelangan tangannya menjadi lemas. Bagaimana tidak penampilan mereka seperti karakter fantasi, Bella bisa lihat perbedaan warna Tuxedo yang mereka pakai. Qabil menggendong Rizal di belakang.
"Semua sudah siap?" tanya Qabil.
Bella mengangguk tanda ia pun siap.
"Habil." panggil Qabil.
"Bella,"
Bella menoleh. "Ya?"
"Maafkan aku."
Bella terdiam, saat ucapan 'maaf Habil membuat dadanya sesak. "Untuk apa?" tanya Bella memberanikan diri untuk meminta penjelasan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com