Qabil memberikan segelas susu hangat untuk Bella, wanita itu begitu senang dirinya disambut dengan baik di dalam keluarga Bil, ya, baru saja mereka bebincang. Habil memberitahu pada Qabil, kalau Bella percaya dengan adanya manusia dengan kekuatan pemberian Tuhan. Tanpa ragu-ragu Qabil menceritakan semua kehidupan saat di Magic School.
Mereka bisa melihat, mata Bella berbinar-binar menikmati perlakuan baik mereka padanya. Saat waktu mulai tengah malam, di sinilah masalahnya, Qabil menyuruh Habil untuk mengantar pulang Bella, raut wajah Bella berubah menjadi sedih, seakan-akan ia pun tidak dibutuhkan do rumah kedua saudara Bil.
Habil pun mencoba mendekati Qabil. "Kak, bisa bicara?"
"Ya bicaralah." ucap Qabil sambil mencuci gelas dan piring kotor di wastafel.
"Bolehkah Bella menginap di sini untuk beberapa hari?" tanya Habil berharap kakaknya menyetujuinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com