Mariam Blue melihat dirinya dengan wujud Rival pada genangan air.
"Rival! Ayo!" panggil Aidan.
"A! I-Iya." Entah kenapa Ia sangat gugup dan takut, jika benar-benar bertemu dengan Eric.
Langkah demi langkah mereka menyusuri depan gerbang sekolah sihir. Beberapa penjaga gerbang menghentikan mereka saat hendak masuk.
"Mau apa kalian!?" tanya salah satu penjaga.
"Biarkan mereka masuk." ucap seorang wanita.
Qabil mencoba mengambil langkah mundur, begitu juga dengan Mariam Blue, mungkin saja ia bisa melarikan diri dari semua ini. Ia melihat Qabil melompat dinding, tentu saja Mariam Blue melakukan hal yang sama.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Qabil.
"Lari."
"Lari?"
"Iya aku takut, Tuan Eric tidak boleh tau kalau aku ke sini."
"Apa? Bukannya kau akan menemuinya?"
"Bukan aku, tapi Rival."
"Kau itu Rival!"
"Apa? Ah! Aku lupa." Mariam Blue melepas mantranya, "Aku Mariam Blue."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com