webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · Histoire
Pas assez d’évaluations
184 Chs

Tugas Mulia Part 3

Pagi yang cerah disaksikan oleh cahaya matahari yang begitu terang nampak enam santri yang berpakaian putih-putih disamping tiga sepeda motor sedang ngobrol yaitu mereka kepengurusan asrama Al-Ghazali yang siap berangkat ke pondok pesantren Darussalam untuk akan mengadakan studi banding mengenahi kegiatan Asrama.

"Kang Hendra sudah kamu persiapan berkas-berkas yang perlu dibawa, jangan-jangan kalau tidak di cek sekarang disana nanti lupa takutnya," tanya Kang Hasan yang terlihat sedang mengenakan seragam kepengurusan Asrama.

"Alhamdulillah sudah Kang, ini kah yang perlu dibawa!" tutur Kang Hendra yang sama juga mengenakan seragam kepengurusan.

"Ya sudah, kalau sudah lengkap tadi saya sudah minta izin kepada keamanan dan ketua pondok M. Fathul Qarib, Alhamdulillah sudah diberi izin, mari kita berangkat sekarang saja, nanti ke siangan soalnya kalau siang-siang sudah banyak kegiatan," tutur Kang Hasan sambil mulai menunutun sepedanya keluar gerbang pesantren.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com