webnovel

chapter 8 - hewan gaib

Hari pertama latihan

"Pertama-tama, kamu harus menekan rasa takutmu dan perlahan-lahan kamu harus menghilangkan rasa takutmu. Terutama rasa takutmu pada Api" mendengar itu, sambil menelan ludah dengan seksama Bayu Hyun mendengarkan Penjelasan dari Ayahnya.

"Ayah akan menyalakan lilin, lihatlah Api pada lilin tersebut hingga batang lilinnya habis". Jun Hyun memulai dengan menyalakan Api pada lilin didepan Bayu Hyun.

seketika Tubuh Bayu Hyun gemetar, tubuhnya berkeringat dingin.meskipun mau menangis, dia berusaha menahannya. Setelah satu jam, batang lilin itu mulai habis dan Api pada sumbupun redup dan mati.

Bayu Hyun bernafas lega tapi tak lama kemudian langsung pingsan.

"B, Bayu! " Jun Hyun kaget dan langsung menangkap tubuh Bayu Hyun yang terjatuh.

"Hari ini latihan seperti kemarin, apakah kamu siap? "

"aku Siap! "

Keesokan harinya, Jun Hyun memberikan latihan yang sama seperti kemarin dan lagi-lagi Bayu Hyun pingsan. Latihan yang sama terus dialami Bayu Hyun sampai tiga bulan.

Di hari ke 96, Bayu Hyun berhasil melihat Api pada lilin tanpa pingsan. Jun Hyun yang selalu cemas dengan kondisi putranya, kini bisa bernafas lega. Dia memeluk putranya dengan memuji.

"kamu adalah Anak ku yang hebat!".

Bayu Hyun-pun begitu bahagia mendengar pujian dari Ayahnya.

Dihari ke 97 latihan berubah, sekarang sambil duduk Bayu Hyun harus melihat Api pada obor.

Baru Api dinyalakan, Bayu Hyun langsung pingsan.

"huff.... " Jun Hyun mendesah sedih.

Kemajuan terus tampak, dari awalnya hanya 3 menit hingga hari ke 151, kini Bayu Hyun mampu melihat Api pada obor hingga 1 jam. Rasa bahagia sangat nampak pada wajah Jun Hyun.

Latihan dilanjutkan dengan mengontrol Energi dan mengubahnya menjadi Elemen.

"Nak, sebetulnya kamu memiliki Elemen dasar yang berupa Elemen Api." Jun Hyun menjelaskan sambil memegang kedua bahu

"A... Api?!... " Bayu Hyun menelan ludahnya.

"meskipun sangat-sangat sulit dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Aku yakin, kamu bisa mengeluarkan Elemen Air... Pertama-tama gunakan sangat sedikit saja Energi dan ubahlah Energi itu menjadi berwarna putih atau biru. Karena pada dasarnya Elemen Air berasal dari Energi Putih atau Biru terang." Jun Hyun menjelaskan.

"aku mengerti Ayah."

Bayu Hyun mendengarkan dengan seksama dan memahami setiap arahan yang diucapkan Ayahnya.

"Tapi Ayah, kenapa Aku memiliki Elemen Api, bukankah Ayah dan Ibu memiliki Elemen Air? "

Jun Hyun memandangi wajah putranya yang polos.

"saat kamu berada dalam kandungan Ibumu kamu terpapar oleh banyak Energi murni dari Elemen Api meskipun sudah berada didalam lindungan Hewan Gaib Beruang Es. Karena Elemen Api hanya menyerang bagian luar tubuh sedangkan Energi Murni Api yang berwarna keemasan merasuk dan terperangkap kedalam tubuh ibumu. Sehingga membuatmu imun dan juga membuatmu memiliki Lautan Energi Murni Api tak terbatas dan mudah mengendalikan Api jika dibandingkan dengan semua orang."

"tapi kenapa ibu tidak imun sepertiku? "

"tentu saja tidak, karena ibumu berbeda. Energi murni Api yang berwarna keemasan memang terperangkap dalam tubuhnya dan hanya menciptakan tabrakan Energi Air dan Api yang terus menerus menciptakan rasa sakit yang berulang-ulang."

"a, apakah karena itulah sehingga setiap malam Ibu mengeram kesakitan? " Bayu Hyun terlihat sedih.

"...iya... "

"Ayah, meskipun aku memiliki Elemen Api, akan aku buktikan bahwa aku bisa menguasai Elemen Air. "

Bayu Hyun memusatkan pikirannya dengan memejamkan mata, mencoba mengeluarkan Energi pada telapak tangan. Energi yang keluar dari dalam tubuh Bayu Hyun bercahaya Keemasan dan hampir menyelimuti tubuhnya dengan pekat.

Jun Hyun yang melihat pertamakali Energi Keemasan, apalagi Energi itu begitu banyak dan begitu pekat, membuatnya berkeringat dingin dan menelan ludah.

Perlahan Energi pekat itu menipis dan tersisa sangat sedikit pada telapak tangan Bayu Hyun.

Bayu Hyun membuka mata dan berkonsentrasi untuk merubah partikel keemasan yang melayang diatas telapak tangannya menjadi partikel berwarna putih.

"kenapa cahaya keemasan ini tak kunjung berubah menjadi putih?! "

Beberapa jam telah berlalu, partikel keemasan itu tak kunjung berubah warna.

"aku tidak akan penah menyerah! " Bayu Hyun tidak mau menyerah dan tanpa lelah terus berusaha hingga sore menjelang.

Jun Hyun merasa bahwa Bayu Hyun lebih bersemangat berlatih tahap ini, dibandingkan saat berlatih melihat Api. Jun Hyun tahu, bahwa anaknya sangat bahagia kalau dia tidak perlu menggunakan Elemen Api. Meskipun sekarang Bayu Hyun mampu melihat Api, tapi Rasa takutnya sama sekali belum hilang.

Melihat Bayu Hyun yang begitu bersemangat, Jun Hyun memegang pundak putranya dari belakang dan mengajak.

" ayo, kita makan malam dulu... Usaha tidak akan berhasil jika tubuhmu lemah...".

"iya... "

Mendengar ajakan itu, Bayu Hyun menghentikan latihannya kemudian pergi untuk makan bersama Ayahnya dan beristirahat.

"Nak, kenapa kamu bersemangat sekali untuk menguasai Elemen Air?"

"Tentu saja aku bersemangat, karena suatu hari nanti aku akan menjadi Tabib Hebat seperti Ayah dan suatu hari nanti aku bisa menyembuhkan Ibu!" Bayu Hyun menjawab dengan tersenyum.

Keesokan paginya Jun Hyun bangun dan mendapati Bayu Hyun bangun lebih dulu untuk berlatih sendiri. Dia begitu bersemangat hingga lupa waktu, sampai-sampai untuk makan dan istirahat dia lupa.

"Bayu!! Ayo main yukk!! " ajak Nouel Myu.

"Lihat! Aku bawakan ikan cupang! " Ren Ryu sambil tersenyum.

"maaf teman-teman aku tidak bisa bermain dengan kalian. " Jawab Bayu Hyun sedih.

"kenapa?!" tanya Ren Ryu.

"karena aku masih belum bisa mengunakan Elemen Air." jawab Bayu Hyun sedih.

"apa, kamu masih belum bisa mengendalikan Air?!" tanya Nouel Myu.

"belum... Aku putuskan sebelum menguasai pengendalian Elemen Air, aku tidak akan bermain dengan kalian." Bayu Hyun memutuskan.

"baiklah, aku harap besok kamu sudah bisa mengendalikan Air dan kita bisa bermain lagi. " Ren Ryu berharap.

Karena terlalu fokus latihan, Bahkan saat teman-temannya datang kerumah dan mengajaknya bermain, Bayu Hyun menolak mereka.

Jun Hyun sedih, diusianya yang masih berumur 6 tahun yang harusnya bermain dengan teman-temannya dan bergembira, Malah disibukkan dengan pengendalian Elemen.

"sudah latihannya kita hentikan dulu, ayo segera makan." Saat sore tiba Jun Hyun menyuruh putranya untuk berhenti latihan dulu dan makan.

Dimeja makan Jun Hyun melihat putranya makan dengan lahap hingga tiga mangkok, setelah putranya selesai minum.

" Putraku, Sekali-kali luangkanlah waktu untuk bermain bersama temanmu...". Jun Hyun mengajak.

"Aku tidak akan bermain bersama dengan teman-temanku hingga aq bisa mengubah partikel Energiku menjadi berwarna Putih." tanpa pikir panjang Bayu Hyun yang masih sangat menggemaskan dengan wajah polosnya seakan serius menjawab.

"...."

Mendengar pernyataan yang keluar dari mulut anak sekecil itu, Jun Hyun kehilangan kata-kata.

"aku akan mengambilkan Ibu makan. "

Setelah selesai makan, Jun Hyun mengambil semangkok bubur kemudian menuju kamar Ibunya. Dengan perlahan, dia menyuapi ibunya yang tidak kunjung sembuh dari luka bakarnya yang terlihat sudah sangat lama tapi tidak kunjung membaik.

Sambil menatap mata ibunya dengan percayadiri, Bayu Hyun berjanji.

"Aku pasti akan menyembuhkan Ibu dengan kedua tanganku".

Jun Hyun yang menatap putranya dari samping pintu dan berpikir. "akankah kamu bisa... Menepati janji yang sangat berat itu?.... ".