webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urbain
Pas assez d’évaluations
372 Chs

428. Bother Mind

"Jadi, tinggal begini dan simpan," kata Nadia sembari menekan tombol enter.

Sekitar satu jam yang lalu, Nadia membantu Erick untuk mengerjakan laporan dan tugasnya. Di sana, Nadia selain membantu juga mengajari Erick melalui metode yang diajarkan Fauzan padanya. Ternyata hasilnya pun tidak membohongi. Laporan yang harus diserahkan oleh Erick, bisa tertangani dengan lebih cepat dan hasilnya benar.

"Wah, lihat! Kalau di cek menggunakan software ini, hasilnya memang benar semua. Tidak ada yang salah," kata Erick. "Terbukti dari hasil grafiknya yang stabil," tambahnya lagi.

"Ya. Cara metode yang diajarkan Fauzan memang bagus kan?" kata Nadia sembari tersenyum.

"Wah, pantas saja Fauzan memang dijuluki mahasiswa terbaik di angkatanku. Kemampuannya tidak bisa dibohongi," kata Erick lagi.

Nadia hanya tersenyum mendengar Erick memuji Fauzan. Erick memperhatikan Nadia sebentar. Tiba-tiba saja, ia teringat akan satu hal yang ingin ia sampaikan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com