webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urbain
Pas assez d’évaluations
372 Chs

423. Make Aware

Nadia berjalan ke arah ruang makan yang ada di tempat kerjanya. Ia baru saja keluar dari ruangannya. Nadia akan segera istirahat untuk makan siang. Hari ini, memang pekerjaannya selesai agak lambat.

Karena ia baru mendapat tugas dadakan tadi malam, sehingga ia agak telat untuk istirahat. Nadia melihat sekitar ruang makan sepi. Mungkin karena para karyawan sudah makan lebih dulu.

Saat Nadia sudah sampai di depan ruang makan, ia setengah terkejut. Nadia tidak jadi masuk dan menahan langkah kakinya sebentar. Dilihatnya di sana, ada seorang laki-laki yang sendirian, yang juga sedang makan.

Laki-laki itu membuat Nadia sedikit canggung dan ragu untuk masuk ke dalam ruang makan. Siapa lagi kalau bukan Erick. Erick sedang makan sendirian.

Saat ini, jika Nadia masuk ia tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Dan ia sendiri juga bingung mau bersikap seperti apa? Nadia tidak mungkin hanya diam dan mengacuhkan Erick bukan?

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com