"Sher, aku pergi dulu ya," kata Fauzan begitu menurunkan Sherly.
Sherly turun di bengkel tempat motornya yang di perbaiki. Mereka baru saja pulang dari kantor. Begitu pulang, mereka berdua langsung menuju ke bengkel mengantar Sherly dengan motor Fauzan.
Sesuai kalimat Sherly di telepon tadi pagi, bahwa Sherly sudah menerima telepon dari orang bengkel kalau motornya sudah selesai. Jadi, begitu menurunkan Sherly, Fauzan akan meninggalkannya. Karena Fauzan sudah tahu kalau motor Sherly sudah diperbaiki.
Mendengar ungkapan Fauzan itu, tentu saja Sherly merasa tidak rela. Bukan ini rencananya. Ia masih ingin berlama-lama berduaan dengan Fauzan. Sherly mendadak bingung harus melakukan apa?
"Loh, kamu tidak mau menungguku dulu, Zan?" tanya Sherly.
"Maaf, Sher. Aku buru-buru sore ini. Nadia menungguku," jawab Fauzan.
Sherly harus mencari cara. Ia harus beralasan secepat mungkin. Sherly berpikir dengan cepat, berusaha mencegah fayzna agar tidak meninggalkannya begitu saja.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com