webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urbain
Pas assez d’évaluations
372 Chs

131. Talk About Married

"Apa kamu yakin dengan apa yang kamu katakan padaku?" tanya Nadia lagi.

"Tentu saja yakin. Aku tidak akan pernah salah dengan apa yang aku katakan. Kamu bisa mendengarku dengan jelas," balas Fauzan.

"Apa, kamu baru saja mengajakku untuk menikah?" tanya Nadia dengan ragu-ragu. Dalam kesekian kalinya, ia mencoba memastikan menanyakannya pada Fauzan, jika ia tidak salah dengar, atau Fauzan juga tidak slah bicara.

"Apa kamu mau?" tanya Fauzan lagi dengan pandangan menelisik.

"Apa ini? Apa kamu sedang melamarku atau bagaimana?" tanya Nadia lagi

"Jadi, kamu ingin aku melamarmu?" tanya Fauzan kembali.

"Aku kan bertanya. Bukan meminta," ujar Nadia. Fauzan tersenyum mendengar ungkapan Nadia tersebut.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com