webnovel

Sebuah Lara untuk Zara

Sebuah lara yang tak ada habisnya, mungkin memang sudah jadi takdir untuk selalu menemani Zara. Tak ada yang benar-benar menerimanya, baik keluarga atau dalam lingkup pertemanan. Terlahir dengan kulit kusam, dan jerawatan, sepertinya dianggap terlalu memalukan oleh kedua orang tuanya. Mama artis, Papa pun juga begitu. Intinya, keduanya terkenal. Tak urung identitas Zara sudah ditutup rapat sejak ia kecil. Zara kira ... kisah percintaannya lebih baik. Nyatanya semua tak sesuai harapan. Zayn Arielo tak bisa ia gapai karena alasan ... dirinya si gadis buruk rupa. Ya, ia kira sampai kapan pun, gadis buruk rupa sepertinya tak cocok bersanding dengan sang pangeran tampan seperti Zayn. Sepertinya, sampai kapan pun, bahagia tak akan pernah ada dalam sejarah hidupnya.

Intanworld · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
207 Chs

Perkara Zeta dan Raya

"Zeta punya apa sampe mukulin temennya, hmm?"

Suara Ghibran memang terdengar biasa, tapi Zeta tahu ada sarat kemarahan di dalamnya. Makanya gadis kecil itu menunduk dalam, menatap tangannya yang saling bertaut.

Zara sendiri memeluk Raya sampai ia sendiri mendudukkan diri di rumput. Gadis itu memeluk Raya dengan memejamkan mata. Baginya, ia seperti melihat dirinya sendiri tatkala melihat Raya hampir dipukul tadi.

"Kak Zala," Raya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Zara dengan tangisan tersedu-sedu.

Zara menghela napasnya dengan berat, ia mengusap punggung Raya, "Ssst ... jangan nangis. Kan belum dipukul jadi belum sakit kan?" Tanyanya.

Raya menggeleng, ia mendongak dengan mata polosnya yang basah kini menatap Zara, "Sakit, kaki Laya tadi diinjek."

Raya menunjukkan punggung kakinya yang tadi dinjak Zeta. Zara mengikuti arah tunjuknya, dan benar, kaki Raya kebiru-biruan tanda jika kaki gadis itu memang baru saja diinjak.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com