Melamun di rooftop rumah, hal inilah yang Zara lakukan sekarang. Zara mengedarkan pandangannya ke segala penjuru rooftoop. Dari sini, Zara bisa melihat langit malam kota Jakarta. Gadis itu menghela napasnya berat.
Dulu, setiap kali ia dipukuli Papa, maka Kai juga akan membawanya ke sini. Katanya ... di rooftop itu menenangkan. Ia bisa melihat langit tanpa penghalang pohon atau apa pun itu.
Zara memeluk lututnya karena kedinginan. Ia meringis saat luka lebam di salah satu bagian tubuhnya yang tak tertutupi pakaian terkena hembusan angin malam yang begitu dingin.
Entah, ingatan Zara tertuju pada beberapa tahun silam. Di mana Kai menemani Zara di rooftop ini untuk terakhir kalinya di sepanjang hidupnya.
"Dek, kalau kamu kangen Kakak, nanti bisa liat langit." Kai mengusap lembut rambut hitam Zara saat itu.
Zara masih ingat, ia sendiri waktu itu mengernyit dahi. Bingung dengan ucapan Kai. Bahkan mengira bahwa lelaki itu akan terbang di angkasa.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com