Ye Yan memutar matanya memandang awan-awan di luar kabin pesawat sambil mengenang masa lalunya bersama Lan Qianyu. Ada darah dan air mata, tetapi sangat jarang ada tawa…
Sejak Lan Qianyu ikut dengannya, sepertinya dia tidak pernah melalui satu pun hari baik. Dia selalu menangis dan tak hentinya terluka. Bahkan dia juga telah disiksa olehnya sampai kehilangan seorang anak.
Saat mengingat semua masa lalu itu, Ye Yan merasa sangat bersalah. Mungkin juga seseorang yang telah mengalami kesulitan akan bisa menjadi dewasa. Ye Yan yang sekarang sudah tidak seekstrim Ye Yan yang dulu lagi. Seandainya dia tidak bisa melepaskan Lan Qianyu sekali pun, tetapi dia tidak ingin memakai cara yang seperti dulu lagi untuk memilikinya. Dia tidak ingin lagi melihat Lan Qianyu mengucurkan darah dan air mata…
Tidak ingin lagi…
Namun begitu memikirkan kalau dia mungkin akan kehilangan Lan Qianyu, hatinya pun amat sangat sakit…
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com