webnovel

Seberkas Titik Cahaya

Yui_Yoshioka_3522 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
108 Chs

Kecupan Diam Diam

Duduk termenung adalah kebiasaan Friska. Ia pun akhirnya merebahkan tubuhnya dibatas sofa sambil memeluk lututnya, sehingga modelnya seperti pistol. Friska merasa nyeri sehingga membuat dirinya sesekali meringis kesakitan.

Tak lama kemudian, akhirnya ayah Kecin pun datang. Ia pun segera memberi barang yang ia beli kepada Friska. Kemudian ayah Kevin mengambil tasnya dan memberikan kepada Friska.

"Kok gue di kasi tas sih?" ucap Friska dengan lemas.

"Di dalamnya ada pakaian yang bisa lo pakai" ucap ayah Kevin.

Friska pun terdiam dan tak bisa menggerakkan badannya. Kemudian ayah Kevin mengangkat Friska dan membawanya ke toilet.

"Kalau perlu bantuan, lo cukup ketuk pintu aja" ucap ayah Kevin.

Friska pun hanya menganggukkan kepalanya.

Ayah Kevin pun akhirnya keluar dari toilet dan menuju ke samping putra mungilnya.

Setelah Friska selesai mengganti pakaiannya, ia pun mengetuk pintu. Ayah Kevin pun mendengar ketukan tersebut dan segera menuju ke arah Friska.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com