webnovel

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
268 Chs

Alih Tugas ke IT dan AI

Lim membawa lima pesanan es kopi pesanannya dan empat orang lain ke dalam usai kurir delivery datang. Mereka butuh energi lebih malam ini, lantaran rapat divisi IT dan branding akan digelar informal sesuai agenda yang dibuat Lim, ketuanya.

"Asiiik, semoga rezeki Lo dari cuan di Metaverse lancar terus ya, Lim. Kan enak kalau kebagian gini, hehe," ujar Leon kesenangan menerima kopinya yang diberi gula aren sendiri itu.

"Leon mah matre, Lim. Hati hati aja saran Gue," ujar Tommy sinis. Lim hanya mengiyakan ucapan teman-temannya itu, "Mau dimulai aja kan? Gak usah resmi-resmi Kita mah, yang penting jadi. Kerja balik layar juga," ujarnya.

"Oke sip. Konsep dan narasi branding aja paling Lim yang perlu ditekankan, terus agenda apa aja yang akan melibatkan SP secara keseluruhan," saran Dhaiva yang turut ikut rapat malam itu mewakili Nalesha dan Saheera yang berhalangan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com