Sementara itu, salah satu pelayan datang menghampiri Isabelle. Wanita itu berkata, "Maaf tuan putri, kami menemukan ponsel Tuan Hadson berbunyi-bunyi dikamarnya saat kami tengah membersihakan ruangan itu. Kami tak berani mengangkatnya karena sepertinya itu adalah sebuah panggilan yang penting."
Sang putri tentu saja merasa bingung, siapa yang berusaha menghubungi Jeremy di malam hari seperti ini. Satu-satunya dugaan yang mucul dikepalanya saat ini yakni adalah seorang sosok wanita yang pernah ditemui Jeremy di suatu gang.
"Baiklah, pastikan kamarya bersih dan tak ada satu pun jejak atau bekas yang teringgal," ujar gadis bangsawan itu.
"Iya, baik tuan putri. Akan kami kerjakan dengan baik, seperti yang kau minta," respon pelayan padanya.
Kesadaran miliknya kembali terasa merayap ke dalam lamunan-lamunan di dalam kepalanya tapi, semua itu sirna saat ponsel tersebut kembali berdering yang segera membawanya pada kondisi kenyataan yang ada.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com