webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
Pas assez d’évaluations
282 Chs

S E R A T U S T I G A P U L U H T U J U H

Seminggu kemudian, perasaan Hanin masih sama, tidak berubah, semua pekerjaan yang dia jalanipun terlantar, hal kecil seperti makan saja harus diingatkan, hidupnya hancur.

"Buk, tadi Jisu telphone katanya ibu harus minum vitamin yang udah dia titip diresepsionis, mau saya ambilkan?"

"Saya aja Ki"

"Baik buk permisi"

Hanin menatap nanar foto keluarga yang sudah bertahun-tahun ada di atas meja kerjanya, dia merindukan Tika, ini bukan lagi mimpi semuanya bahkan seperti kenyataan pahit yang harus dia nikmati.

Gawai itu bergetar, menampilkan nama Jisu disana, dengan lesu Hanin mengangkat panggilan itu, masih sama Jisu mengingatkannya makan dan meminum vitaminnya, tapi tak satupun yang Hanin dengarkan dia sibuk dengan memikirkan kemana Tika pergi.

"Ma, makan ya Ma, bentar lagi jam makan siang Jisu ke kantor Mama ya"

"Iya Jis"

"Maafin Jisu ya Ma"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com