webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
Pas assez d’évaluations
282 Chs

S E R A T U S E M P A T P U L U H E N A M

Masih terlalu pagi untuk seorang Alden sibuk dengan peralatan dapurnya, senyum itu mengembang begitu saja, mengingat hari ini dia akan bertemu dengan Jisu, bisa dikatakan kencan pertama mereka.

Haruskah dia bahagia? Atau khawatir dengan ini semua?, Entahlah dia akan mencoba menikmatinya saja.

Dia tersenyum kala mengingat senyuman Cia yang sangat bahagia kala dirinya merestui hubungan mereka, namun bagaimanapun Alden masih takut untuk melepaskan adik semata wayangnya kepada orang lain, hidup hanya berdua menjadikannya terlalu protective menjaga Cia, karena pernah terpisahkan beberapa tahun membuatnya takut kehilangan.

Dering gawai itu membuyarkan lamunannya, ada nama Jisu disana, dia tertawa saat sapaan pertama bukan salam atau kata hallo, melainkan keluhan sakit perut karena memakan ceker pedas yang Mamanya beli tadi malam.

"Iya ini aku lagi pesen obat di hallodoc, kamu tungguin aja di rumah ya, kamu minum itu dulu, nanti selesai aku masak aku ke kamu"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com