webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
Pas assez d’évaluations
282 Chs

S E M B I L A N P U L U H D U A

"Aku masih suami kamu Jennie"

"Kita mau cerai Noban Kamu lupa"

"Lihat Aku, bilang Aku kalau Kamu beneran gak cinta lagi sama Aku"

"Kamu tau jawabannya"

........

Jennie terbangun dengan infus di tangan kanannya, pertengkaran sore tadi membuatnya kehilangan akal sehat, salahkah? Jika terlalu memaksakan diri untuk pergi.

"Bangun juga lo"

"Nin...

Dengan tangan bergetar Jennie mulai membuka lembaran demi lembaran yang baru saja di terimanya, dan benar saja sudah ada tanda tangan suaminya disana, entahlah apa yang harus dia rasakan yang jelas semuanya sudah campur aduk di dalam otaknya.

"Ni surat cerai lo"

"Noban udah tanda tangan kok Jen, Gue harap lo gak nyesel"

Diam, lama seperti itu, banyak hal yang sedang berkecamuk di dalam otaknya, perkataan Nobani kala itu merobek pertahanan dirinya, apakah seperti ini kehancuran yang dia harapkan? Atau bisakah perpisahan ini merubah segala kelam di hidupnya?.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com