webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
Pas assez d’évaluations
282 Chs

D E L A P A N P U L U H S E M B I L A N

Hari berganti hari, masalah datang kian silih berganti, Jennie masih kekek dengan keputusannya, dan tak satupun yang bisa menghalanginya.

Sudah satu minggu mereka pisah ranjang, dan Jennie memilih untuk tinggal di kantornya beberapa hari ini, menikmati kesendiriannya, belajar untuk benar-benar hidup seorang diri.

"Not bad"

Dia menyesap teh lemon yang baru saja dia buat, dan memakan satu potong kue sisir dibelinya di minimarket depan boutique miliknya.

Sheno dan Shani ada bersamanya, dan dia bersyukur anak-anaknya itu tak menanyakan apapun atau protes dengan keputusannya.

Shani sudah bangun dari setengah jam yang lalu, bersiap ingin pergi ke sekolah kali ini, namun sepertinya di luar hujan, dia jadi mengurungkan dirinya untuk bangun dari kasurnya.

"Lo gak sekolah Shen?"

"Iya"

"Kalian kalo gak mau sekolah bunda izinin" lalu Jennie pergi meninggalkan si kembar dengan kebingungan yang mereka telan bulat-bulat.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com