"Raga tunggu!" teriak Savira ketika melihat Raga pergi begitu saja. Dia tak menoleh meski Savira sudah memanggilnya beberapa kali.
"Raga!" Savira memanggilnya lagi. Dia menyeberang jalan yang ia pikir lampu masih menyala merah.
BIIMMM!!!
Savira terkejut ketika mendapati tubuhnya hampir saja tertabrak oleh mobil angkut barang dari arah sampingnya. Jantungnya nyaris copot, sedikit lagi mungkin dia akan bertemu dengan ayahnya yang sudah meninggal.
"Mau cari mati ya!" seru supir yang tak kalah terkejut.
Savira kemudian meminta maaf pada supir tersebut dan menatap Raga yang berhenti dan berjalan ke arahnya.
Tubuhnya gemetar karena masih takut.
"Kamu—baik-baik aja, kan?" tanya Raga merasa bersalah. Tak seharusnya dia egois seperti tadi.
Ia kemudian menggandeng tangan Savira yang dingin karena kejadian barusan. Lelaki itu memandang wajah Savira dari samping.
"Kenapa kamu begitu?" tanya Savira ia membalas tatapan dari Raga.
"Kenapa emangnya?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com