webnovel

SATRIA

Siti_Handriani · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
44 Chs

Wolly?

Satria menjambak rambut kakak kelas yang sedang terduduk memegang kepalanya akibat pukulan Satria. Dengan mata yang kini menatap tajam pada dua lelaki yang masih menyentuh gadisnya, Satria maju dengan menyeret kakak kelasnya.

Namun langkahnya terhenti, Satria kembali tertegun saat menatap manik indah milik Athena yang kini berwarna emas.

Saat dirinya akan maju kembali untuk melayangkan pukulan pada kedua kakak kelasnya, Patahan tulang terdengar kembali bersama teriakan memilukan dari keduanya.

"Aaarrrggghhhhhhh..."

Kini, Athena pun berjalan menghampiri Satria yang sedang menatapnya dengan senyuman khas miliknya itu.

Athena berhenti di hadapan Satria, kemudian berbalik ke arah belakangnya menatap para kakak kelas itu dengan seringai tajam yang selama enam tahun ini dimilikinya.

"Lebih baik, kalian keluar dari sekolah ini ... atau kalian akan mendapat akibat yang lebih parah dari ini."

Athena kembali berbalik menghadap ke arah Satria. Dengan mata keemasan itu, Satria merasakan aura yang berbeda.

Kelam

.

Dendam

.

Sakit hati

.

Amarah

.

Dan ...

.

Kesedihan

"Hallo Satria, kita bertemu kembali..." bibir itu menyunggingkan senyum yang...

Menakutkan

〰〰〰〰〰

Dilain tempat

Disebuah ruangan yang kini dipenuhi dengan debu dan gelap tak adanya pencahayaan membuat seseorang itu terfokus pada layar yang kini memperlihatkan sesuatu yang membuat amarahnya memuncak.

Seseorang menatap video itu dengan pandangan penuh amarah. Tangannya tak tinggal diam untuk mencengkram sesuatu yang kini berada di dekatnya.

Silet , kini benda itu berubah menjadi berwarna merah karena telah dipenuhi darah yang mengalir dari telapak tangannya.

"Ternyata kamu sudah kembali ya... dan kamu berniat mengambil semuanya dariku, seperti dulu?" Ia terkekeh sinis saat kembali melihat adegan dimana perempuan yang paling dibencinya di peluk dari belakang.

"Itu takkan pernah bisa Athena, karena saat kamu pergi. Semua yang kamu miliki harus menjadi milikku. "

"Hahahahaha....."

Tangan kirinya meraih ponsel dari dalam tas. Kemudian ia menghubungi seseorang yang kini selalu menjadi penasihatnya.

"Hallo...."

"Kenapa?" Sahut seseorang disebrang sana dengan nada malasnya.

"Hmm... dia kembali, apa aku harus melakukan sesuatu?"

"..... "

"Hallo??"

"Tidak untuk sekarang, kita lihat apa yang ia bisa selama enam tahun menghilang."

"Tapi aku gak mau kalau semua perhatian kembali pada anak itu."

"Tenanglah... suatu saat nanti , pasti semua akan menjadi milikmu."

"Tapi, benarkah bisa?"

"Percaya padaku." Ucapan itu seolah menjadi sugesti padanya. ya, dia akan selalu percaya padanya. Selamanya.

"Baiklah." Akhirnya panggilan itu dimatikan.

Ia kembali melihat luka itu ...

"Kamu akan menggantikan luka ini dengan lukamu Athena."

〰〰〰〰〰〰

Kini kembali pada Athena dan juga Satria yang kini masih pada posisinya. Berdiri dan saling berhadapan seraya menatap lekat wajahnya.

"Kamu tahu aku??"

"Athena."

"Salah sayang...." Athena mulai berjalan mendekati Satria, ia mengulurkan tangannya menyentuh dagu , pipi... beralih kearah mata biru dari lelaki itu naik ke keningnya , kemudian turun kembali melewati hidung mancung milik Satria.

Dan terakhir... jari itu berhenti tepat pada bibir milik Satria.

"Masa kamu gak tau sih?"

"Hm... gue gak tau."

"Okey... mari kita berjabat tangan."

Satria pun mengangkat tangannya dan disambut kembali oleh Athena yang membalas uluran tangan Satria nya.

"Perkenalkan... namaku Wolly."

"Wolly?? Siapa itu?" Batin Satria bertanya akan apa yang kini baru diketahuinya.

"Kamu akan tahu nanti, senang bertemu langsung denganmu, dan semoga saat aku menguasai tubuh ini, kuharap kamu pergi jauh dariku."

"Kenapa??"

"Karena aku akan memakanmu." Senyum tipis itu muncul, bukan terlihat mengerikan, namun terlihat cantik dan dewasa.

Warna mata Athena berubah kembali , mata coklat terangnya menatap Satria dengan polos.

"Kak Liam kenapa?"

"Ah.. engg ... engga apa-apa." bohong, ia masih bingung dengan apa yang terjadi.

"Yuk kita pergi dari sini."

"Emm... Rye..." Satria ragu untuk menanyakan perihal apa yang sedari tadi ia lihat. Namun entah kenapa ia sangat enggan.

"Ya??"

"Gak jadi. Yuk kita ke ruangan kamu."

"Gak usah kak, Rye sendiri aja."

"Loh... kenapa?"

"Gapapa kok."

"Tapi nanti kalau ada yang jahatin kamu lagi gimana? Kalau..."

"Sssttt... kak Liam tenang aja ya...."

"Hufffttt... okey.. kalau begitu, kakak ke kelas ya."

"Okey kak... byeee."

Akhirnya Satria menyerah dan meninggalkan Athena sendiri.

"Huuffttt... untung saja."

Athena pun membalikkan langkahnya menuju ruang kepala sekolah untuk melanjutkan tesnya.

Selama perjalanan menuju ruang kepala sekolah, tak hentinya bibir manis itu melayangkan senyuman manis pada semua siswa siswi yang ia lewati.

Point plus untuk Athena, ia ramah pada setiap orang.

Setelah sampai... akhirnya bel pun berbunyi dan kini ia siap melanjutkan pertempurannya dengan soal soal yang akan ia dapatkan.

Satu jam

.

.

Dua jam

.

.

Tiga jam

.

.

"Selesai pak."

Athena melangkah maju memberikan hasil dari pekerjaannya.

"Baiklah Athena, jawaban ini akan kami periksa dan untuk keputusannya, akan saya kabari besok."

"Baik pak, kalau begitu saya permisi pak."

"Ya , silahkan."

Athena pun keluar dari ruangan kepala sekolah kemudian mengeluarkan ponsel pintar miliknya.

Tttuuuttt... tttuuuttt....

"Hallo kak..."

"Kenapa Rye?"

"Rye pulangnya mau ke rumah mommy dulu ya..."

"Yaaahhhh kirain mau bareng sama kakak..."

"Kan bisa lain hari.. Rye kangen sama mommy Faysa juga."

"Hmm.. yaudah iya.. adek hati-hati ya."

"Siap kak, i love you... bye."

"Love you too sayangg...bye."

Greeepppp

"Yuk... kita pergi bersama." Ucap seseorang seraya memeluk Athena dari belakang. Saat Athena berbalik.

"Kak Liammmmm...." dengan segera Athena memeluknya lagi. Satria hanya tersenyum senang karena mendapat pelukan dari gadisnya ini.

"Rye kangen mommy."

"Yaudah yuk.. kita ke rumah."

"Tapi mobil Rye gimana?"

"itu masalah gampang. Yuk sayang."

"Okeyyyy!"

Mereka berjalan beriringan menuju parkiran dimana mobil Satria berada .

Satria menelpon anak buahnya terlebih dahulu untuk mengantar mobil Athena ke mansion Azfary.

"Sudah kakak telepon, yuk..."

"Okeyy... let's goooo"

〰〰〰〰〰