webnovel

SATRIA

Siti_Handriani · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
44 Chs

Surprise!

Waktu kini telah menunjukkan pukul 13.00 WIB, itu artinya Athena tertidur sangat pulas. Athena bangun dari tidurnya dan mulai membersihkan diri.

Setelah selesai, Athena kini turun menggunakan lift yang tersedia, baju santai yang ia gunakan membuatnya terlihat menggemaskan.

"Bundaaaa...."

"Dapur sayangggg..." mereka teriak saling bersahutan.

Athena pun berjalan ke arah dapur untuk menemui sang bunda.

"Bunda cantik, lagi bikin apa sih?"

"Nihhh... kesukaan adek." Ucap Ily seraya memperlihatkan masakan yang kini masih berada di atas  penggorengannya.

"Wahhhh ... pasti enak. Oh iya, Bun... kakak pulang jam berapa?"

"Kakak paling jam 5, kan kakak jadi ketua OSIS di sekolahnya, pasti lagi sibuk-sibuknya ngurusi MOS."

"Emmm ... gitu ya, adek mau buat kejutan bun nanti sore, jadi bunda sama ayah jangan kasih tau kakak kalo Rye udah pulang ya."

"Okeyyy bisa di atur ... bilang ayah gih."

"Okeyy ... kalo gitu, Rye mau cari ayah dulu ya bun, eh.. tunggu, emangnya ayah gak kerja bun?"

"Meliburkan diri, biar seharian full sama adek."

"Wahhhh... ayah memang the best, bunda tau ayah dimana?"

"Tadi sih di ruang kerja, kalo gak ada coba cari di tempat lain."

"Siap, Bun."

Akhirnya Athena pun pergi meninggalkan Ily untuk mencari Tae.

Tok tok tok, suara ketukan pintu terdengar membuat Tae mengalihkan pandangannya dari berkas yang sedari tadi ia periksa.

"Masuk." Ucap Tae membuat Athena membuka pintu ruangannya.

"Ayahhhh... "

"Eh, sayang... sini." Tae merentangkan tangannya pada Athena dan langsung disambut kembali olehnya.

"Ada apa sayang?"

"Ayah lagi sibuk??" Tanya Athena saat melihat laptop Tae yang masih terbuka memperlihatkan e-mail begitupun dengan berkas yang baru saja di simpan nya.

"Gak kok... ada apa nih? Coba bilang ke ayah."

"Ayah... Rye nanti mau buat kejutan ya buat kakak, jadi ayah jangan bilang kalo Rye udah pulang."

"Hmmm... okey, kalo para maid sudah tau sama rencana Rye?"

Athena secara refleks menepuk keningnya dengan kencang.

Plaakk

"Awwssss ...." Tae dengan sigap mengelus kening Rye dengan perlahan sambil meniupnya lembut.

"Pelan-pelan dong sayang ... ini sampe merah gini lohhh..."

"Heheh... refleks yah.... " Cengiran itu membuat pipinya semakin mengembung dan membuat Tae gemas.

"Sama ayah aja ya kasih taunya." Pinta Athena pada sang ayah.

"Okey sayang ... nanti ayah kasih tau, Rye sudah makan belum?"

"Belum yah, tadi bunda masih masak."

"Kalo gitu, ayo kita turun, siapa tau makanannya udah siap."

"Ayooo...." Rye dengan segera mengamit tangan Tae dengan eratnya.

"Bunda.... laper nihhhh."

"ayo makan, udah siap nih makanannya."

Akhirnya Tae, Ily juga Athena makan siang dengan khidmat.

〰〰〰〰〰

Satria telah siap dengan senjata yang akan ia gunakan. Target telah masuk jebakan.

"It's so time!"

Sllleebbbb

Sllleeebbbb

Sllllleebbbb

pisau itu tepat terkena pada kedua pundak dan perutnya.

Kenapa gak langsung bunuh aja bang?

Belum waktunya thor... udah.. lu lanjut ngetik aja ngapa...

Siap Sat... sorry ganggu bro

Back to topic

Satria melangkah mendekat ke arah target yang kini telah merintih kesakitan.

"Ssshhhhh.... aaakkhhh...."

"Tura, kaki tangan Fendi? Hahahaha.... segini aja kemampuan lo?"

"sshhhh... ini tak seberapa, karena dalam sebentar lagi...

1...

2...

3...

4....

Dor dor dor dor dor dor....

Dor dor dor dor dor dor....

Dor dor dor dor dor dor....

Tembakan itu muncul dari beberapa arah, Satria langsung menjadikan orang dihadapannya sebagai tameng.

Tembakan itu masih melesat padanya dari arah depan dan juga samping.

Darah kini bercucuran , bukan Satria, melainkan Tura, kaki tangan dari musuhnya .

Tembakan telah berhenti, hingga akhirnya ia menurunkan Tura dengan Kasar.

Brrruugghhh, hempasan itu sangat keras, tak apa, karena ia yakin jika Tura sudah menemui ajalnya.

Satria mengangkat pisaunya ke arah dimana ia merasakan sumber tembakan yang di arahkan padanya .

Tepat pada jarum jam angka 12.

Sleeeebbbbbb

Di yakini pisau itu menancap tepat pada kepalanya.

Beralih ke arah jarum jam angka 3.

Slleeeebbbbbbb

Dengan cepat dan tepat , pisau itu menusuk tepat pada jantung.

Satu lagi, jarum jam angka 11.

Sleeeeebbbbb

Pisau itu menusuk tepat pada kepala sang musuh.

Panggilan itu berbunyi pada ponsel Tura.

Bos

Satria mengangkat panggilan itu

"Bagaimana?"

"..."

"Kondisi aman?"

"....."

"Tura?? jawab! Barang di mobil aman??"

"....."

Satria mematikan panggilan itu, dengan cepat ia menuju ke arah dimana Tura datang.

Mobil itu, ya, Satria yakini ada orang yang menjaganya. Dengan santai Satria berjalan mendekat ke arah mobil.

"Bang... bagi korek dong."

"hm." Sang sopir yang menjaga mobil langsung menunduk kearah samping untuk mencari koreknya.

Satria pun mengeluarkan sesuatu dalam saku jaket yang sedari tadi di gunakan nya.

Cairan kimia dari Faysa kini ia gunakan. Satu tetes pada sudut rokok milik sang sopir.

"Nih... "

"Thank you, bang." Satria pergi begitu saja, setelah melihat sang sopir menghisap kembali rokok miliknya.

Kepulan asap rokok itu di hembuskan dengan santainya hingga...

DUAAARRRRR

Ledakan itu terjadi karena adanya percikan api dari rokok dan juga cairan kimia yang bereaksi menjadi Asap membuat ledakan yang kecil.

Namun , karena barang yang para musuhnya itu bawa, membuat ledakan itu menghancurkan mobil beserta isinya.

"Mission complete!"

Akhirnya Satria meninggalkan TKP setelah menelpon anak buahnya yang siap membereskan kekacauan yang terjadi.

〰〰〰〰〰

Tak terasa, waktu kini menunjukkan tepat pukul 17.15 WIB.

"Bundaaaa...."

Nahhhh itu Sakha... ia kini telah sampai di mansion nya dengan wajah lelah dan baju yang sedikit acak acakan.

Athena memperhatikan gerak sang kakak yang begitu mengenaskan dari atas balkon kamarnya.

Dengan segera ia berjalan menuju ke arah pintu, untuk mendengar percakapan diluar, mudah-mudahan terdengar.

Athena membuka sedikit pintu kamarnya dengan perlahan.

"Bun .... masak apa nihhh?"

"Lihat aja di meja makan kak, bunda udah masak kok."

Akhirnya Sakha berjalan menuju meja makan dan mulai menyendok kan nasi serta lauknya.

Ia pun makan dengan lahap tanpa menghiraukan sekitarnya.

Dari arah belakang, Athena telah siap dengan rencana yang akan Ia lakukan.

Tae yang sedang berjalan menuju ke arah lift, hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putri bungsunya.

Sudah selesai dengan makannya, Sakha menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, ia memejamkan mata sejenak seraya memijat kepalanya yang terasa sedikit pusing dengan perlahan.

Athena mendekat, tangannya ia ulurkan untuk memijat kepala sang kakak.

"Ahhhh... enak banget, Bun..." namun ucapannya terhenti saat melihat sang bunda yang baru saja keluar dari arah dapur.

"Eh.... tapi ... itu..."  Athena dengan segera melepas tangannya kemudian segera berjongkok, dan ia mulai berjalan jongkok menuju ke arah Kursi yang berlawanan dengan sang kakak.

"Anjirr... tadi siapa yang pijit gue??"

"Masa sih ada hantu di rumah ini?" Sakha terus menatap ke arah belakangnya. Hingga saat ia berbalik,

"Haloo kakakku sayang...."

"Adekkkkkkkkk...." Teriak Sakha dengan wajah terkejut miliknya.

"SURPRISE...." Athena merentangkan tangannya lebar meminta pelukan dari sang kakak.

"Ahhhhhh... adekku sayanggggg akhirnya kamu pulang jugaaaa." Dengan cepat Sakha berlari menuju Athena kemudian memeluknya erat.

"Adek kapan pulang? Kenapa gak bilang? Ga ada apa apa kan di jalannya? Masih capek gak?"

"Ssstttttt.... satu satu dong kak...."

"Heheh ... iya iya habis kakak kangen banget... tapi khawatir juga. syukur kalo adek sampai dengan selamat... uuhhhh miss you." cup cup cup, Sakha tanpa sungkan mengecup kedua pipi Athena dan juga keningnya.

"Adek juga kangen sama kakak." Athena mengeratkan pelukannya seolah tak ingin terlepas .

"Ekhhmm... udah dong... kakak cepat mandi dulu sana, biar wangi." Ucap Tae memisahkan acara temu kangen kakak beradik itu.

"Okey ayah... dek, kakak mandi dulu, nanti kakak ke kamar kamu ya."

"Siap bos!"

Akhirnya Sakha dan Athena berpisah. Ya, Sakha akan membersihkan dirinya dan Athena berjalan menuju kamarnya.

"Kak Liam... Rye pengen cepet ketemu kakak." Athena tersenyum kala mengingat betapa perhatian dan sayang Satria padanya.

〰〰〰〰〰

Yeeee..... akhirnya Sakha dan Athena bertemu. Tapi gimana kalau Athena dan Satria bertemu????

Bagaimana reaksi Satria???

Tbc.