webnovel

SATRIA

Siti_Handriani · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
44 Chs

Rahasia

Kini Satria dan juga Athena pergi ke mansion Jack. Entah apa yang akan Athena lakukan saat sudah berada di sana dan bertemu dengan Grand pa dari Satria.

Ya, setelah apa yang telah ia sepakati dengan sang grand pa, Athena akan berusaha keras untuk memenuhi itu semua.

Dalam pikirannya kini tertuju pada kembarannya. Dengan kurun waktu 1 tahun Athena menguasai IT. Selama 5 tahun Athena sekuat tenaga mengerahkan kemampuannya untuk mencari kakak kembarnya itu. Hasilnya tetap sama, nihil.

Satria yang melihat keterdiaman Athena, kini mulai menggenggam tangannya seolah ia sedang menyalurkan kekuatannya pada Athena.

"Are you okey?"

"Hm... i'm okey." Senyuman indah itulah yang selalu menjadi penutup kesedihan yang dimiliki Athena.

"Sudah sampai, yuk turun."

"Okeyy... wahhh... ternyata banyak yang berubah yaaa." Satria tersenyum kemudian mengelus surai milik Athena dengan gemas.

"Yuk masuk." Satria melihat asisten rumah tangganya menyambut kedatangan mereka.

"Mommy ada?"

"Belum pulang, Den." Setelah itu, Satria menuntun Athena untuk masuk ke rumahnya.

"Hmm... kirain ada, kalau daddy?" Ucap Athena lanjut bertanya pada Satria.

"Sepertinya masih sibuk di kantor." Jawaban dari mulut Satria membuat Athena menjadi lesu.

"Kalo grand pa?"

"Nahhhh... kalau grand pa pasti ada." Jawaban Satria membuat jantung Athena berdebar tak karuan. Apa yang harus ia perbuat nanti. Apakah semua akan baik-baik saja?? Atau...

Cukup Athena, kamu pasti bisa melakukannya.

Satria pun menuntun Athena masuk dalam mansion nya. Namun rumah mewah ini sangat terlihat sepi .

Athena menatap sekitarnya seraya berharap orang yang paling tak ingin ia temui tak ada disini.

"Ternyata rumah sepi, yuk ke kamar kakak, sebentar lagi juga mommy pasti pulang."

"Okeyy... let's gooooo." Athena dan Satria memasuki lift yang berada di pojok kanan mansion ini.

Tinggg

"Sampai deh..." Satria merangkul kan tangannya pada pundak Athena untuk mengajaknya masuk ke dalam kamar.

"Waaahhhhhh.... Asaaaa." Jerit Athena tanpa tau malu berlari ke arah boneka jerapah yang terpajang di atas nakas milik Satria.

Hal itu membuatnya terkekeh kecil karena melihat Athena yang menggemaskan.

Satria mendekat...

"Ini punya kakak ya... lepasin." Ucap Satria seraya menarik boneka yang kini berada dalam dekapan Athena.

"Issshhh... biarin dong... kan Rye kangen sama Asa kak."

"Gak bisa... siniin..."

"Ihhh... kak Liam kok pelit sih sama Rye, pokoknya Rye pinjem!" Dengan gerakan cepat, Athena membuka tas yang sedari tadi berada di punggungnya dan juga sepatu yang kini tergeletak dilantai.

Athena menaiki tempat tidur milik Satria kemudian memeluk Asa dengan erat.

"Ck, kayak anak kecil banget sih Rye."

"Bodo... pokoknya Asa sama Rye."

"huuffttt... silahkan, kalo kamu tidur tau-tau Asa sudah di tangan kakak aja."

"Isshhh.. kak Liammmm..."

"Hahahah... iya– iya... kamu tidur aja gih, pasti cape kan??" Gadis itu menganggukkan kepalanya seraya menatap ke arah Satria yang kini mengelus rambut Athena dan bersenandung sebagai pengantar tidurnya .

Athena mengerjap kan matanya perlahan, matanya mulai mengantuk. Tangan Satria tak tinggal diam.

Satria menyentuhkan telunjuknya pada alis milik Athena seraya mengusapnya pelan mengikuti garis alisnya.

Gerakan itu turun pada mata Athena untuk membuat mata gadis itu terpejam, kemudian ia mulai mengusap kelopak mata Athena.

Tak lama kemudian, akhirnya gadisnya terlelap.

Satria bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

〰〰〰〰〰

"Apa rencananya kali ini?" Ucap seseorang dalam panggilan itu.

"Dekati dia."

"Baik, akan aku lakukan."

Panggilan itu dimatikan secara sepihak setelah mendapatkan perintahnya.

Ruangan gelap itu kini memancarkan cahaya yang sudah lama meredup.

Cahaya itu bagai harapannya. Ya, harapan untuk melenyapkan orang yang sedari dulu ia incar.

Ia melihat kembali foto yang kini memperlihatkan sebuah keluarga besarnya.

Semua lengkap, dan ia akan menghilangkannya satu persatu.

Pikiran itu lah yang selalu ada dalam otaknya.

"Jika aku tak bisa membalas semua dendamku pada mereka, maka akan ada yang lain untuk melakukan nya"

Seseorang itu kini menatap ke arah dimana pintu terbuka.

Dia

〰〰〰〰〰

Mansion Jack kini dipenuhi dengan tawa di sekelilingnya. Bagaimana tidak, saat Faysa dan juga Ken baru pulang dari pekerjaannya, mereka dikejutkan oleh kedatangan putri cantik mereka.

Setelah berpelukan, makan dan akhirnya kini berada di taman belakang untuk sekedar bercerita.

Athena kini tidur ber-bantal kan paha Satria, sang empunya dengan jahil memainkan hidung dan pipi chubby milik Athena. Bukannya risih, tapi Athena menyukainya.

Athena menatap kembali seseorang yang kini sedang terduduk dengan pandangan yang tertuju ke arahnya.

"Rye seneng deh ... bisa kumpul sama kalian lagi."

"Kak Liam juga seneng, mom dad juga pasti sama senengnya."

"Hm... Rye sayang kalian semua." Athena memiringkan posisinya menghadap perut milik Satria kemudian memeluknya erat.

Ingatan itu bermunculan kembali ... terror yang selalu ia sembunyikan selalu menghantui pikirannya .

"Kamu pasti mati."

"Aku akan membunuhmu."

"Aku akan membunuh semua keluargamu."

Kertas, batu, darah yang selalu menjadi alasan merasa pening saat melihatnya.

〰〰〰〰〰〰