webnovel

SATRIA

Siti_Handriani · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
44 Chs

Duri

6 tahun telah berlalu

Banyak lika-liku yang Satria dan keluarga lewati.

Keluarga Athena kini telah ia anggap sebagai keluarganya sendiri. Dan juga Musuh yang semakin menjadi-jadi.

Sakha yang menjadi korban pelampiasan dari sang musuh dengan pengeroyokan yang dilakukannya pada Sakha. Adapun saat Ily yang menjadi target pembunuhan dengan menabrakkan mobil pada Ily saat ia menyebrang jalan namun berhasil dielakkan. Dan juga Tae yang hampir mengalami kebangkrutan dalam bisnisnya.

Semua itu dilakukan oleh orang yang selalu mengincar Athena.

Ya... anak bungsu dari pasangan Tae dan Ily.

Di tempat lain

"Hallo..."

"....."

"Hm... cari anak itu sampai dapat!"

"....."

"Apapun caranya... tapi, jangan buat dia mati."

"....."

"Hm... aku akan menambah bayarannya."

"....."

"hm ..."

Tuutttttt

Panggilan itu terputus, seseorang yang kini terduduk di kursi kebesarannya mulai berbalik dan mengetuk ketukkan ponselnya pada meja yang ada di hadapannya.

"Mungkin cara ini yang harus aku perbuat sedari dulu."

Seringai itu amat sungguh menakutkan.

Suara ketukan pintu terdengar dari arah luar.

"Masuk."

Seseorang memasuki ruangan itu dengan tangan gemetar.

"Nyonya... sa-saya ... saya sudah selesai."

"Kamu gagap hah?" Bentak orang itu dengan sinis nya.

"Tidak nyonya."

"Kesini kamu!" Perintah sang nyonya.

Tanpa aba-aba, tanpa tau apa yang akan terjadi. Gelas itu melayang ke arah kepala orang yang baru memasuki ruangan tadi hingga terdengar suara pecahan yang amat keras.

"Ssshhh...." Ia menahan sakitnya, jika ia berteriak, ia sangat yakin jika wanita di hadapannya ini akan semakin menyiksanya.

"Kamu it—"

Ucapannya terpotong kala ponselnya bergetar dan menampilkan nama seorang bawahannya.

"Hm."

"Nyonya, saya sudah menemukan target."

"Bagus... dimana dia?"

"USA nyonya."

"Degera celakai dia dan bawa kehadapanku hidup-hidup!"

"Tapi nyonya, target di lindungi."

"Saya tak peduli dengan itu, intinya, anak itu harus mati di tanganku." Ucapnya dengan mutlak.

"Nyonya... nona Ath—"

"Jangan panggil anak sialan itu, harusnya aku membunuhnya sedari dulu." Ucapan itu membuat hati seseorang merasa sakit. Entah karena apa, namun tatapan matanya yang langsung menuju tepat pada pandangannya.

Seringai itu kembali menghiasi bibir nya. Menakutkan .

Tangannya meraih sesuatu yang terdapat di atas mejanya, tangan itu tak berhenti memainkan selembar kertas yang ia yakini bahwa itu sebuah foto.

Dan...

Wanita itu membalikkannya .

Terpampang jelas siapa yang menjadi target sebenarnya.

Deg

"Apa kamu tidak asing dengan wajah anak ini?"

Jantungnya berpacu sangat cepat... kenapa?? Kenapa bisa??.

Setelah melihat foto itu, sang anak pergi dari ruangan itu dengan jantung yang semakin berdetak cepat tak karuan. Ada apa dengannya kini?? Kenapa ia merasakan sesuatu yang entah apa itu.

Pintu tertutup dengan keras, darah yang keluar dari dahinya mulai membasahi pipi putih mulus itu.

Hidup terkurung di rumah besar dan menyeramkan selalu membuatnya ketakutan.

Tanpa merasakan apa itu kasih sayang, ia selalu dilatih menjadi jahat.

〰〰〰〰〰

"Coba seperti ini...." Kevan pun menjelaskan seraya memperagakan gerakannya agar lebih bisa dimengerti oleh Athena.

Namun, memang pada dasarnya Athena pintar, anak itu dengan mudahnya mengikuti apa yang Kevan lakukan.

Ssllebbbb

Ssslleebbb

Ssslleeebbb

Cepat dan tepat.

Tiga pisau kini telah mengenai target pada bagian kepala, leher, serta jantungnya.

"Good ... kamu memang pintar Rye."

"Iya dongggg... Abbi... Rye mau belajar komputer kayak Azzam, boleh??"

"Boleh donggg... ayo, abbi ajarkan."

Banyak yang telah Athena kuasai. Dukungan dari orang tua dan lainnya membuat Athena pantang menyerah.

Ia juga selalu teringat kala dimana sang bunda menangis mengingat kembarannya yang telah terbunuh.

Ia selalu mengunci dendam itu hingga batas waktu dimana ia menemukan pelakunya.

Ttrriittt....

Ttrrriiiitttt....

System telah terdeteksi

Ttrrriiittt

"Bagaimana ini abbi??" Athena panik karena virus yang ia gunakan diketahui oleh sang pemilik data.

"Tekan ini... lakukan penggandaan data, ambil data aslinya dan ...."

"Betul... lakukan hingga akhir Rye."

BERHASIL

"Abbi....??? Berhasil??? Rye dapat datanya!" Pekik nya begitu senang.

"Ya sayang... kamu pintar." Kevan mengelus surai indah milik Athena.

Gadis ini tumbuh menjadi gadis cantik dan juga pintar.

Kevan selalu teringat kembali ke masa dimana sang adik masih remaja. Dimana Faysa menjadi rebutan para lelaki yang menyukainya.

Lamunannya terpecah karena panggilan dari Athena.

"Abbi... kan waktu itu Rye jalan-jalan di lantai 3 ya Bi, dan disana tuh... itu tuh bi... " Kevan menatap ke arah telunjuk gadis itu.

"Memangnya kenapa?"

"Itu punya siapa bi?? Rye juga ingin belajar."

"Emm... kalau mau belajar itu, langsung saja pada ahlinya."

"Memangnya siapa bi ahlinya??"

"Mommy kamu sayang."

"mommy Faysa??" Athena terkejut akan fakta itu.

Lab kimia yang berada di mansion milik Kevan adalah kepunyaan Faysa.

Bahkan di semua mansion dan markas BLACK JACK .

〰〰〰〰〰

"Dad... bolehkah aku ikut turun tangan?"

"Tidak sayang... biarkan anak itu yang mengurusnya. Ini adalah dendamnya."

"Tapi dad,Fay takut kalo Rye akan..."

"Tidak akan sayang, percaya pada daddy, Satria dan Azzam pasti akan selalu melindungi gadis kecilmu."

"Fay ... Fay ... hanya takut Dad...."

Tangis Faysa pecah begitu saja di hadapan sang Daddy. Faysa si pembunuh nomer satu, menangis di pelukan sang Daddy.

"Kamu masih memiliki Satria sayang... ingat... ada Athena yang kini memanggil kamu mommy. Dia juga anak kamu."

"Tapi dad... rasanya berbeda...Fay gagal dad... Fay gak bisa jaga kandungan Fay—"

"Sssttttt... lihat Daddy." Robert pun menangkup wajah Faysa yang kinj dipenuhi air mata di kedua pipinya.

"Kamu adalah anak daddy yang paling daddy banggakan, kamu adalah wanita terkuat di keluarga ini, kamu selalu menjadi sosok sempurna sebagai seorang ibu untuk Satria, dan kamu juga wanita yang hebat dan sangat mencintai suaminya."

"Dad diam bukan berarti dad acuh terhadapmu sayang... Dad selalu percaya bahwa kamu bisa menangani semuanya."

"Mana putri daddy yang selalu kuat??"

Faysa tersenyum... bahwasanya apa yang Robert katakan adalah benar. Ia harus kuat, ia harus bisa menerima semuanya.

"Jadi, biarkan semuanya berjalan begitu saja... hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu Athena adalah melatihnya. Daddy yakin, dia akan sama kuatnya denganmu sayang."

"Iya dad... akan Fay lakukan, demi keluarga Faysa."

〰〰〰〰〰