webnovel

Sassy

bibirku sudah tersenyum lebar, aku juga sudah memukul mukul dadaku, agar tak terasa sesak. tapi entah kenapa rasa sesak ini belom juga hilang. air mataku juga terus saja menetes tanpa bisa ku cegah.

Neno_Dee · Urbain
Pas assez d’évaluations
2 Chs

1.malam pertama

"Saya terima nikah dan kawinnya sassy atmadja binti yusuf atmadja dengan seperangkat alat solat dibayar tunai" suara jack terdengar nyaring dan tegas saat pengucapan ijab kabulnya.

***

Sassy berdiam diri didepan pintu kamar yang dia yakini sekarang adalah kamar miliknya dan jack. dia menunggu seseorang yang sedang mandi disebuah ruangan didalam kamar itu, setelah acara ijab kabulnya dengan seorang pria tampan dan kaya raya. namun sayang pria itu terlihat lebih menyeramkan dibandingkan ibunya.

"sedang apa kau?" suara tegas itu memecahkan lamunan sassy

sassy menelan ludahnya kasar, melihat jack yang kini menjadi suami sahnya itu, menampakkan dada bidangnya, dan juga rambut yang basah.

"ak- aku.."

"KELUAR" bentak jack sebelum sassy melanjutkan bicaranya

sassy terlonjak kaget mendengar nada bicara jack. sassy berpikir jack menerimanya sebagai istrinya, tapi apa ini? bahkan disaat malam pertama jack mengusirnya dari dalam kamar.

sassy kini menuruni anak tangga menuju dapur untuk melegakan tenggorokannya yang terasa kering.

"sayang kamu belum tidur?"

sassy lagi lagi terlonjak kaget, saat suara eva mertuanya mengintrupsi dari belakang.

"belum ma, belum ngantuk. mama tidurlah dulu" sambil tersenyum sassy menjawab ucapan eva.

eva mengangguk pasti "baiklah, mama tidur duluan ya"

sassy pun mengangguk.

dia berjalan menuju ruang keluarga, menyalakan tv dan duduk bersandar disofa.

dipencet pencet tombol tombol diremot itu, dilihatnya tak ada acara yang disukainya.

sassy mencebikkan bibirnya. tak tau apa yang harus dia lakukan sekarang.

apa dia akan tidur disini, mengingat jack mengusirnya beberapa menit yang lalu.

entahlah, saat ini sassy sangat lelah, karna seharian dia harus berdiri menerima dan menyalami tamu undangan keluarga besar suaminya itu.

kini mata sassy sedikit demi sedikit mulai terpejam. dan akhirnya sassy memasuki alam mimpi.

***

"sassy..sayang kamu bangun nak" dengan menepuk nepuk pelan pipi sassy, eva membangunkan menantunya itu, dia kaget saat melihat sassy berada diruang keluarga. bukannya malam pertama dikamar, malah sassy tidur terpisah dengan jack.

"eugh.." sassy mengerang, dan mengucek matanya pelan, sebelum akhirnya membuka matanya lebar saat melihat eva sudah didepan matanya dengan wajah penuh tanya

"katakan, apa yang terjadi" ucap eva penuh ketegasan

"maafkan aku ma, tadi malam aku ketiduran" sassy menjawab dengan menundukkan kepalanya, takut mertuanya itu akan memarahinya.

"apa jack tak membangunkanmu?" tanya eva lagi.

sassy menggeleng pelan.

"mungkin jack kecapekan dan juga tertidur dikamar" jawab sassy takut

eva menghela napasnya kasar. sepertinya eva harus membelikan rumah untuk anak dan menantunya itu, agar bisa berbulan madu dan hidup mandiri. 'bukankah itu ide yang bagus.'

eva sedikit tersenyum memikirkan hal itu.

***

suara dentingan sendok dan garpu beradu didalam ruangan yang cukup besar, diruang makan. mereka anton, eva, jack, dan juga sassy sedang menikmati sarapannya.

tak ada yang membuka suara disana, karna anton sudah mengajarkan anaknya untuk tidak berbicara disaat makan.

"mama sudah siapkan rumah untuk kalian tempati" suara eva membuat jack mengalihkan pandangannya yang semula menatap layar tv, kini beralih menatap mamanya.

ya mereka sudah berkumpul diruang keluarga setelah beberapa menit yang lalu menyelesaikan sarapannya.

"baguslah" jack menjawab dengan sedikit malas, entah kenapa jack merasa tak nyaman duduk tepat disamping sassy.

sassy hanya diam dan mendengarkan obrolan mertua dan suaminya itu.

***

"kau bisa bereskan semuanya, aku harus pergi" ucapan jack mampu membuat sassy mematung, dan hanya bisa melihat kepergian jack.

mereka baru saja sampai dirumah baru. rumah yang terlihat minimalis. tapi bisa menguras tenaga, jika hanya sassy seorang diri yang membersihkannya.

Tbc