Kalima sudah membersihkan semua ramuan yang menempel di luka Kirana, seketika itu juga Kirana terlihat lebih tenang dan tidak terlalu kesakitan. Kalima terdiam memeriksa kembali ramuannya, ia mengendus ramuan untuk memastikan apakah baunya berubah. Tapi tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan dari ramuan itu, Kalima semakin dibuat buat bingung.
Kini Kirana sudah tertidur, demam di tubuhnya tak kunjung turun. Bibi juga tidak bisa mengompresnya karena ada ruam di kening Kirana, jika terkena tangannya, takutnya bibi juga malah akan tertular.
"Bagaimana keadaan Ndoro Putri?" tanya empu Dhamar yang baru saja datang.
"Kondisinya semakin parah empu" jawab Kalima dengan wajah yang bingung.
"Parah? Bukankah kalian sudah menciptakan ramuan untuk mengobati wabah penyakit itu?"
"Iya, hanya saja aneh. Luka ruam di kulit Ndoro yang diobati dengan ramuan itu malah semakin membuatnya sakit dan parah, bahkan luka ruam itu malah menghitam dan mengeluarkan darah" jelas Kalima kebingungan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com